Berharap kepada Allah

Mazmur 42:1-11

Ayat 5: “Mengapa engkau tertekan,hai jiwaku,dan gelisah didalam diriku?Berharaplah kepada ALLAH!Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNYA,penolongku dan ALLAHku.
Suatu waktu seseorang pernah menjanjikan saya akan sesuatu dan krn janjinya itu aku menjadi orang yg slalu berharap,dan alasan berharapku bisa dibilang tepat krn tidak mungkin orang tersebut akan melalaikannya atau lupa.Tapi seiring waktu yg berjalan,janji itu tak pernah terealisasi,yang ada saya kecewa,marah,benci terhadap orang tsb. Dan krn itu semua,seakan saya telah menjadi orang yang benar tapi ternyata saya adalah orang yang egois dan buas krn kebenaran yg ada adl kebenaran akan diri sendiri.


Pemazmur Bani Korah menuliskan keadaan hatinya yg tertekan,gundah gulana oleh masalah2 yang ada. Korah tdk hanya menceritakan ttg tekanan yg dialaminya tapi juga menceritakan ttg bagaimana ia harus bersikap ditengah tekanan yg melandanya,yi Berharap bukan kpd manusia tapi kpd TUHAN yg menjadi sumber pertolongan.
Sahabat,mungkin Anda pernah berpikir dan mengalami spt yg saya alami yi,menyimpan amarah,benci,kecewa,dan lain sbgnya,dan tentu itu adalah alasan yg tepat setelah apa yg kita alami atau mendapatkan perlakuan yg tidak sesuai dg harapan,padahal kita sudah melakukan segala sesuatu yg terbaik(menurut kita).
Tentu hal itu sangat menyiksa dan menekan,bukankah demikian??
Bukankah,kita pantas utk tetap bahagia,menikmati hidup tanpa tekanan krn apa yg sdh terjadi?kalau begitu,berharaplah kpd TUHAN dan lepaskan pengampunan, tinggalkan sakit hati,jangan biarkan amarah itu membakar hatimu,dan jiwa mu semakin tertekan krn benci,dll.
TUHAN YESUS memberkati
Salam:Lucky K
Utk sahabat2ku Non Nasrani:
Kebahagiaan tidak hanya datang ketika kita melakukan yang kita sukai,justru ketika melakukan sesuatu yg bertentangan dg kebiasaan(sifat)/hati kita,spt dlm hal mengampuni,memberi,dll!
Salam sukses selalu