Selasa, 25 Oktober 2011

Lukas 12 adalah renungan kita pada sore hari ini.
12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." 
Puji Tuhan!  
Cerita ini adalah mengenai seorang yang datang kepada Yesus dan berata: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Zaman Perjanjian Lama orang punya anak banyak 12, 12, 12. Yakub punya anak 12, Esau punya anak 12, 12 suku Israel. Pokoknya anak-anak  ini rata-rata banyak sekali. Tetapi masuk dalam Perjanjian Baru anak-anak itu mulai ikut Keluarga Berencana. Jadi KB Itu bukan zaman sekarang saja, tapi sejak zaman dulu. Di Perjanjian Baru saudara akan menemukan seorang yang mempunyai anak 2. Cerita anak terhilang ada yang sulung dan ada yang bungsu, dan seterusnya.
Nah, menurut hukum Taurat bila seorang mempunyai dua anak laki-laki, maka anak yang sulung akan mendapat warisan 2/3 dari kekayaannya. Yang bungsu 1/3. Kalau anaknya 4, maka yang sulung mendapat 1/2, dan yang ke 2,3, dan 4 mendapat sisanya 1/2 dibagi 3. Anak sulung itu memang mempunyai hak istimewa yang disebut hak kesulungan. Kemungkinan besar yang datang kepada Yesus ini anak yang bungsu dan menganggap ini 'bo cengli' (pen. tidak fair/sepatutnya) karena ia mendapat hanya 1/3 dari warisan, sedangkan kokonya dapat 2/3. Ia datang kepada Yesus dan ia datang kepada alamat yang tepat. Ia berkata: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku" -  berarti ini murid Yesus. Nggak sembarangan orang ngomong Guru sama Yesus - Rabbi.  Ini pasti orang beribadah, ini pasti orang beragama. Ini pasti dia punya cambang itu dipelintir.
Kalau saudara lihat di Israel ada orang yang cambangnya tidak dipotong tapi dipelintir itulah orang-orang Farisi yang memelihara rambutnya. Dan saudara-saudara ia berkata: "Tolong bicaralah  pada saudara saya supaya ia dapat berbagi warisan dengan aku."  Jadi omongannya itu sama dengan omongan anak yang terhilang. Cuma anak yang terhilang ngomong sama bapa, kalau ini ngomong sama Yesus supaya Yesus ngomong sama pada kokonya supaya membagikan uang. Tapi intinya sama - mata duitan, inti nya sama UUD - Ujung Ujung nya Duit.  Intinya sama, yaitu urusan uang. 
Memang kalau sudah urusan uang, saudara, tidak ada koko tidak ada titi, tidak ada mama, tidak ada memeh, tidak ada papa, tidak ada akung, tidak ada cihu, tidak ada meihu,  orang suka lupa kalau sudah jadi soal uang, adik bisa dibunuh, istri bisa dibantai, kakak bisa  ditusuk  kalau sudah soal uang. Saya pernah ketemu dengan satu orang dia bawa pisau begini, ko yoyo jangan bilang siapa-siapa ko yoyo ketemu saya. Saya sedang asah pisau ini untuk adik saya. Saya mau bunuh dia. Saya bilang kenapa ? Karena mama saya itu menyayangi  adik saya lebih dari saya.  Saya dibuang. Saya dianggap begini saya dianggap begini sampai saya besar dijalan  jadi copet. Saya jadi garong saya biasa rampas barang di kereta api, sesudah rampas barang jatuhkan diri  antara Krawang -Bekasi itu tempat saya lompat disana. Sekarang saya ngasah pisau untuk bunuh adik saya. Soal uang, soal  harta, soal kekayaan.  Tetapi kita tidak usah cerita itu orang. Kita lihat ini. 
Tetapi kata Yesus - ayat 14: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Tuhan Yesus pintar sekali menjawab.  Musti ada hukumnya   untuk mengangkat Yesus jadi pengantara. Dengan halus Yesus berkata Ia tidak mau menjadi penengah soal uang, menengahi soal kekayaan ini. Lalu ia berkata: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu".  Itu kata-kata Yesus kepada murid-muridnya untuk orang muda yang suruh Ia bagi kekayaan tadi. Sudah. Itu urusan sudah selesai. 
Kemudian ia mengatakan kepada mereka satu perumpaman orang kaya yang bodoh. Kemudian ia mengatakan kepada mereka satu perumpamaan.  Karena dengan perumpamaan lah bisa kita  mengerti cerita kehidupan yang sesungguhnya. Ada seorang kaya  - dari mana dia punya kekayaan  tidak ditulis - pokoknya orang ini sudah kaya. Tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Sampai di situ saja tidak ada kesusahan. Orang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.  Enak, nggak ada lagi problem, berarti  tidak ada kekurangan. 
Ayat 17 Ia bertanya dalam dalam hatinya: "Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku." 
Kalau zaman sekarang orang ini sedang bingung dengan stock-marketnya, karena ia pasang disini untung besar, ia pasang di sana untung besar. Hasil uangnya milyar-milyar dollar US. Saudara-saudaraku, kaya raya. 
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat, aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti ? 
Yang menjadi inti pemikiran kita sore hari ini kenapa orang begini kaya, orang begini sugih, uluih, tacien, yucien, punya kekayaan luar biasa, Tuhan bilang bodoh. Tadi pagi saya sudah  katakan ada seorang konglomerat  minta saya besuk dia di penjara. Waktu dia lagi kaya dia tidak minta saya bezuk. Ini sudah dipenjara  minta saya besuk. Tolong katakan pada bapak Awondatu  saya ada disini - di Club Cipinang. Tolong kunjungi saya, aku kangen sama bapak Awondatu. Waktu ia masih sehat, ia masih  konglomerat,  tidak pernah ia masuk gereja di kebaktian saya di Jakarta - padahal saya yang baptis dia. Saya sudah wanti-wanti jangan terlalu berani soal bisnis. Hati-hati anda jalan licin tapi tidak mau dengan Firman Tuhan, tidak mau dengar Sabda Tuhan, jalan sendiri. Sekarang sudah ada dipenjara ingin dikunjungi.
Kenapa orang kaya ini disebut bodoh oleh Tuhan? 
Yang pertama: Ia memenuhi gerbang-gerbang dan gudang-gudangnya dengan kekayaan tapi membiarkan jiwa dan hatinya kosong. Dia memenuhi lacinya dengan uang, dia memenuhi persediaan uang di bank,  ia memenuhi stock-market dan gudang-nya dengan harta tapi ia punya hati kosong melompong. 
Seringkali saya tanya anak kecil: Kelas berapa, sayang?  Kelas 0  kecil atau kelas 0 besar? Kelas  0  B E S A R. Ia bangga sekali padahal 0 besar ataupun  0 kecil sama saja. Banyak kali saudara ku kita seperti lihat bawang bombay, hebat ya berlapis-lapis, ada apa dibaliknya. Dibukalah selembar, ada lagi selembar dan seterusnya. Sambil dibuka mulai itu 'nyeureung.'  Aduh, air  mata mulai keluar karena pedih  tapi ingin tahu ada apa dalam bawang bombay - barangkali ada berlian. Waktu dibuka kosong - yang sudah pasti nangis.
Itulah dunia!  Dunia ini seperti bawang bombay - besar, putih, nyeureung, tetapi isinya  isinya kosong dan hampa.  Hei,  ada banyak orang kaya seperti orang bodoh ini. Ia mengisi gudangnya, ia mengisi dompetnya, ia mengisi depositonya - untung terus, sampai bank telpon sampai 100 tahun uang bapak tidak akan habis. Tapi sayang hatinya kosong tidak pernah terisi Firman, tidak pernah  ke gereja, tidak pernah mau menghargai apa artinya  Sabda Tuhan, doa, puasa  mendengar Sabda Tuhan, tidak pernah mengerti apa artinya menyanyi, memuji kepada Tuhan. Tidak pernah mau tahu!  
Pokoknya cari duit, cari duit, dan cari duit, dsb.
Kenapa orang kaya ini disebut bodoh oleh Tuhan Yesus? 
Yang kedua: Karena ia menaruh perhatian dan prioritas utama  bukan kepada yang terpenting tetapi kepada yang tidak penting, yaitu  tanahnya berlimpah-limpah  tetapi bukan yang terpenting kalau nyawamu diambil malam hari ini kamu selamat atau tidak. Soal kebenaran ia tidak ungkapkan ia tidak pernah taruh prioritas taruh modal di dalam  hal-hal yang serius di dalam hal-hal yang rohani.
Ada seorang raja ia bicara pada patih nya. Ia lihat patih nya setia sama dia,   melayani sampai 30 tahun di kerajaannya.  
Hai patih ! 
Ya, Tuanku. 
Aku ingin memberi hadiah kepadamu. Karena aku lihat engkau setia padaku dan hadiahku ini aku tidak berani ukur, karena setiamu padaku juga tidak ada ukurannya. Maka aku beri hadiah kepadamu. Engkau aku beri hadiah tanah. 
Oh, Tuanku, terima kasih. Berapa meter tanah yang diberikan pada saya.
Inilah, kamu jalan jam 6 pagi dan jami 6 sore kamu harus kembali. Tanah yang kamu jalani besok dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore  menjadi milikmu. Mulai besok kamu jalan. 
Dan sang paman patih ini mulai jalan. Ia tidak suka jalan, saudaraku. Rumahnya mulai kelihatan kecil, makin kecil, dan tidak kelihatan.  Ia lihat jam nya baru jam  7, ...  jam 12 . Karena tamak dan serakah ia terus berjalan.  Sampai jam 1 siang. Melihat tanah dengan pemandangan yang bagus ia jalan lagi hingga jam 2. Dan ia berpikir untuk pulang. Ia berjalan pulang. Jam 5 sore namun rumahnya belum kelihatan. Dan ia mulai setengah lari. Jam 5.45 rumahnya mulai kelihatan.  Ia berlari terus. Jam 5.55 rumahnya semakin dekat. Tepat pukul 6 kurang semenit patih ini tiba dirumah. Sang raja tepuk tangan, aku berikan tanah ini padamu. Tepat sang raja berkata, sang patih jatuh dan mati terkena serangan jantung. Tanah ini tidak jadi diberi. Sang patih hanya dimakamkan di taman makam pahlawan ukuran tanah 2X1 meter. Dengan disebut patih yang sangat setia,  pergi berjalan pulang berlari akhirnya mati, itulah manusia. Selalu  serakah. Sudah dari Cianjur, ingin keluar kota, sudah dari luar kota, ingin keluar negeri, sudah dari luar negeri ingin keluar dunia, ya mati. 
Manusia itu tidak ada puas-puasnya.
Saudara-saudara, ada jemaat yang kerja  di Jakarta tapi ia selalu pulang untuk Firman hari minggu.  Apa di Jakarta  nggak kurang gereja? Banyak. Yang ribuan jemaatnya banyak, yang pendetanya pake jubah, pakai jas, yang kumisnya panjang sebelah ada. Banyak saudara di Jakarta.  Kenapa dia mesti lari jauh-jauh pake mobil ngantuk-ngantuk  hanya untuk datang di Cianjur karena Firman? Maka saya aneh ada orang di Cianjur susah-susah mau pindah ke luar kota untuk mencari kesempatan-kesempatan yang lebih. Saya pegang dulu disini. Pegang dulu Lukas 12. Kita lihat dulu Yakobus pasalnya yang ke  4 ayat 13:  "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",  4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap".  
Sampai di sana. 
Tuhan juga tidak suka kepada orang yang seolah-olah dia berkata: "Ah saya mau pindah keluar kota. "Demi apa? Aku mau berniaga, aku mau berdagang. Sama dengan orang kaya  di Lukas 12 tadi yang  ingin menambahkan gudang yang lebih besar, aku ingin membangun rumah yang lebih hebat. Aku ingin, kuingin, kuingin, kuingin, kuingin.
Siapa saudara yang pernah ngomong begini di dalam Perjanjian Lama: Aku ingin, aku ingin, aku akan,  aku akan - tidak lain adalah Lucifer. Pada waktu Lucifer ada di Surga, ia adalah pemimpin paduan suara dari Surga.  Dia memimpin nyanyian dari malaikat-malaikat untuk Tuhan sendiri. Tapi lama-lama ada 5 kali ia berkata: Aku akan - aku akan naik lebih tinggi dari Tuhan, aku akan menyamai Dia, aku akan naik diatas awan. 5 kali aku akan, aku akan, aku akan, tapi Tuhan campakkan - sangat berbahaya dalam hidup ini kalau kita merencana merencana. Saudara, kalau mau pindah ke Jakarta 25 tahun lalu saya sudah pindah. Saya sudah  punya gereja dengan tempat duduk mungkin 2-3.000 seat di daerah Kuningan dibangunkan tanpa saya keluar uang. Anak-anak saya akan disekolah kan diluar negri waktu itu asal saya mau pindah ke Jakarta. Tapi saya tidak mau kalau bukan kehendak Tuhan. Lebih baik kita ditempat di mana Tuhan mau kita berada. Ada haleluyah, saudara?
Ada satu orang di Inggris bilang sama suaminya: "Pap, kita pindah saja. Tidak betah saya tinggal di Inggris di London  ini, terlalu dingin. Pindah lah kesatu tempat. Kita jual rumah ini kita beli satu ranch satu padang rumput dan kita pelihara beberapa domba dan saya ingin kita suami istri menikmati hari tua sambil minum kopi,  susu kita peras sendiri dari sapi sapi yang kita ternak. Kita minum kopi diatas kursi goyang, senang sekali. Di sini di London terlalu dingin". Lalu mereka rencana dan mereka akhirnya pindah.  Saudara-saudaraku tahu  mereka pindah kemana? Mereka pindah ke Pulau Malvinas. Di sana ada perang antara Inggris dan Argentina. Justru perang terjadi hancuran-hancuran di padang rumput  yang mereka beli. Akhirnya mereka balik kembali ke Inggris dan beli lagi rumah yang lebih kecil dari sebelumnya. Harta mereka habis. 
Hati-hati kita. Boro-boro nanya sama Tuhan, nanya sama Hamba Tuhan juga nggak. Tahu-tahu lapor mau pindah.   Hai bagi kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",  
Kembali kepada Lukas  
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 
Yang ketiga: Kenapa orang kaya ini disebut bodoh? Dia memakai bahasa-bahasa akhir zaman, bahasa-bahasa kehancuran. Kita lihat Matius 24. Ini adalah bahasa akhir zaman dari orang-orang yang akan binasa: 
24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Jadi bahasanya sama. Yesus bilang di akhir zaman orang akan makan, minum kawin dan mengawinkan. Bahasa Inggrisnya Eat and drink, marry and to be married. Kalau  yang tadi: Hai jiwaku makan dan minumlah eat and drink and marry, dan bersukacitalah. Bahasanya sama dan sebangun. Bahasa akhir zaman, bahasa kehancuran, bahasa tidak eling,  bahasa tidak tahu apa-apa. Saya mulai pikir tadi pagi berapa orang di Cianjur ini yang memikirkan hari kiamat. Apakah ada yang memikirkan kematian? Mungkin inilah bahasanya - makan, minum, kawin dan mengawinkan. 
Coba saudara lihat cerita silat. Makan, minum, kawin dan mengawinkan. Baik si Yoko maupun Siauw Liong Lie. Coba saudara lihat orang berpacaran. Kemana mereka jalan? Kalau nggak ke Rumah Makan  Kwong Moy, atau Jln Sinar. Kenapa? Karena di sana ada urusan makan minum dan karena nanti akan kawin dan mengawinkan. Ini urusan akhir zaman. Kenapa orang ini bodoh? Karena bahasanya bahasa akhir zaman. Tidak ada bahasa Yesus. Apa Yesus punya bahasa? Punya. Kita lihat Yohanes 8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. 
Bagaimana kita mengerti bahasa Tuhan? Yaitu jikalau kita mendengar Firman Allah. Karena saudara sekarang duduk di kebaktian saudara sedang mendengar Firman Allah sedikit  banyak  saudara sedang belajar bahasanya Tuhan Yesus. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang tidak pernah mau dengar Firman Allah? Tidak bisa mengerti bahasa Tuhan. Maunya bahasanya makan, minum, kawin dan mengawinkan. Itu saja pikirannya. Saya lagi pikir itu ibu gembala yang kakinya diamputasi karena bom. Mungkin setengah jam sebelumnya masih berbicara sedang memikirkan apa  nggak tahu. Dia tidak pernah pikir dan tidak pernah tahu bahwa sebentar lagi kakinya akan hilang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Mari saudara jangan menjadi orang yang bodoh.
Yang keempat: Orang ini tidak mengerti Hukum-hukum waktu.
(Dalam ayat  19. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah !) 
Waktu itu berjalan. Setiap tarikan nafas kita, umur kita pendek. Dengan saya mendapat cucu harus saya sadar bahwa ini sudah waktu 'bebenah', waktunya disebut opa. Makanannya pun bubur.  Tadi saya lihat muka saya di TVRI lumayan, tapi itu dibedak. Inilah waktu.  Mana bisa ia bilang ada harta bertahun-tahun. Bersenang-senanglah dan bersuka-citalah. Tidak bisa! Berapa Tahun? Kita beli mobil dan rumah baru  super lux  hilang. Ini waktu jalan terus. Dulu ada lonceng gede yang berbunyi setiap seperempat jam dan berbunyi 12 kali yang menandakan hari baru. Kita bertambah tua satu hari. Dan nyanyian-nyanyian alam ini, nyanyian-nyanyian waktu ini  kita mesti tahu. Waktu itu berjalan. Tadi waktu saya mau khotbah saudara batuk. Memang sudah banyak terasa kalau sudah tua. 
Mari kita dengar kata-kata  Yesus yang terakhir dalam Lukas
12:20. Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." 
Yang penting kita mesti kaya secara rohani. Kaya di hadapan Allah! 
Ayat  terakhir Matius 6:19
6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 
Saudara mau mengumpulkan harta di Surga? Mungkin datang pertanyaan bagaimana saya mengumpulkan harta di Surga? Bagaimana caranya?

Oleh Pdt. J E Awondatu
Copas dari Link GPdI Cianjur
Categories:

0 ComMENT Please:

Posting Komentar

Leave Your Comments

Please "LIKE"this PAGE

Opini_saya dan Page Berbagi Renungan Harian

Blogroll