Lukas
12 adalah renungan kita pada sore hari ini.
12:13
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah
kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Puji Tuhan!
Cerita ini adalah mengenai seorang yang
datang kepada Yesus dan berata: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya
ia berbagi warisan dengan aku." Zaman Perjanjian Lama orang punya anak
banyak 12, 12, 12. Yakub punya anak 12, Esau punya anak 12, 12 suku Israel.
Pokoknya anak-anak ini rata-rata banyak sekali. Tetapi masuk dalam
Perjanjian Baru anak-anak itu mulai ikut Keluarga Berencana. Jadi KB Itu bukan
zaman sekarang saja,
tapi sejak zaman dulu. Di Perjanjian Baru saudara akan menemukan seorang yang
mempunyai anak 2. Cerita anak terhilang ada yang sulung dan ada yang bungsu,
dan seterusnya.
Nah, menurut hukum Taurat bila seorang
mempunyai dua anak laki-laki, maka anak yang sulung akan mendapat warisan 2/3 dari
kekayaannya. Yang bungsu 1/3. Kalau anaknya 4, maka yang sulung mendapat 1/2,
dan yang ke 2,3, dan 4 mendapat sisanya 1/2 dibagi 3. Anak sulung itu memang
mempunyai hak
istimewa yang disebut hak kesulungan. Kemungkinan besar yang datang kepada
Yesus ini anak yang bungsu dan menganggap ini 'bo cengli' (pen. tidak
fair/sepatutnya) karena ia mendapat hanya 1/3 dari warisan, sedangkan kokonya
dapat 2/3. Ia datang kepada Yesus dan ia datang kepada alamat yang tepat. Ia
berkata: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan
dengan aku" - berarti ini murid Yesus. Nggak sembarangan orang
ngomong Guru sama Yesus - Rabbi. Ini pasti orang beribadah, ini pasti
orang beragama. Ini pasti dia punya cambang itu dipelintir.
Kalau saudara lihat
di Israel ada orang yang cambangnya tidak dipotong tapi dipelintir itulah
orang-orang Farisi yang memelihara rambutnya. Dan saudara-saudara ia berkata:
"Tolong bicaralah pada saudara saya supaya ia dapat berbagi warisan dengan
aku." Jadi omongannya itu sama dengan omongan anak yang terhilang.
Cuma anak yang terhilang ngomong sama bapa, kalau ini ngomong sama Yesus supaya
Yesus ngomong sama pada kokonya supaya membagikan uang. Tapi intinya sama -
mata duitan, inti nya sama UUD - Ujung Ujung nya Duit. Intinya sama, yaitu
urusan uang.
Memang kalau sudah urusan uang, saudara, tidak ada koko tidak ada
titi, tidak ada mama, tidak ada memeh, tidak ada papa, tidak ada akung, tidak
ada cihu, tidak ada meihu, orang suka lupa kalau sudah jadi soal uang,
adik bisa dibunuh, istri bisa dibantai, kakak bisa ditusuk kalau
sudah soal uang. Saya pernah ketemu dengan satu orang dia bawa pisau begini, ko
yoyo jangan bilang siapa-siapa ko yoyo ketemu saya. Saya sedang asah pisau ini
untuk adik saya. Saya mau bunuh dia. Saya bilang kenapa ? Karena mama saya itu
menyayangi adik saya lebih dari saya. Saya dibuang. Saya dianggap
begini saya dianggap begini sampai saya besar dijalan jadi copet. Saya jadi
garong saya biasa rampas barang di kereta api, sesudah rampas barang jatuhkan
diri antara Krawang -Bekasi itu tempat saya lompat disana. Sekarang saya
ngasah pisau untuk bunuh adik saya. Soal uang, soal harta, soal kekayaan. Tetapi
kita tidak usah cerita itu orang. Kita lihat ini.
Tetapi kata Yesus - ayat 14: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara
atas kamu?" Tuhan Yesus pintar sekali menjawab. Musti
ada hukumnya untuk mengangkat Yesus jadi pengantara. Dengan halus
Yesus berkata Ia tidak mau menjadi penengah soal uang, menengahi soal kekayaan
ini. Lalu ia berkata: "Berjaga-jagalah dan
waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu". Itu kata-kata
Yesus kepada murid-muridnya untuk orang muda yang suruh Ia bagi kekayaan
tadi. Sudah. Itu urusan sudah selesai.
Kemudian ia mengatakan kepada mereka
satu perumpaman orang kaya yang bodoh. Kemudian ia mengatakan kepada mereka satu
perumpamaan. Karena dengan perumpamaan lah bisa kita mengerti
cerita kehidupan yang sesungguhnya. Ada seorang kaya - dari mana dia
punya kekayaan tidak ditulis - pokoknya orang ini sudah kaya. Tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya. Sampai di situ saja tidak ada kesusahan. Orang kaya,
tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Enak, nggak ada lagi problem,
berarti tidak ada kekurangan.
Ayat 17 Ia bertanya dalam
dalam hatinya: "Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat
di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku."
Kalau zaman sekarang orang ini sedang
bingung dengan stock-marketnya, karena ia pasang disini untung besar, ia
pasang di sana untung besar. Hasil uangnya milyar-milyar dollar US.
Saudara-saudaraku, kaya raya.
18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku
perbuat, aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih
besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!
20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti ?
Yang
menjadi inti pemikiran kita sore
hari ini kenapa orang begini kaya, orang begini sugih, uluih, tacien,
yucien, punya
kekayaan luar biasa, Tuhan bilang bodoh. Tadi pagi saya sudah katakan
ada
seorang konglomerat minta saya besuk dia di penjara. Waktu dia lagi
kaya dia tidak minta saya bezuk. Ini sudah dipenjara minta saya
besuk.
Tolong katakan pada bapak Awondatu saya ada disini - di Club Cipinang.
Tolong kunjungi saya, aku kangen sama bapak Awondatu. Waktu ia masih
sehat,
ia masih konglomerat, tidak pernah ia masuk gereja di kebaktian saya
di
Jakarta - padahal saya yang baptis dia. Saya sudah wanti-wanti jangan
terlalu
berani soal bisnis. Hati-hati anda jalan licin tapi tidak mau dengan
Firman
Tuhan, tidak mau dengar Sabda Tuhan, jalan sendiri. Sekarang sudah ada
dipenjara ingin
dikunjungi.
Kenapa orang kaya ini disebut bodoh
oleh Tuhan?
Yang pertama:
Ia memenuhi
gerbang-gerbang dan gudang-gudangnya dengan kekayaan tapi membiarkan
jiwa dan
hatinya kosong. Dia memenuhi lacinya dengan uang, dia memenuhi
persediaan uang di bank, ia memenuhi stock-market dan gudang-nya dengan
harta tapi ia
punya hati kosong melompong.
Seringkali saya tanya anak kecil:
Kelas berapa, sayang? Kelas 0 kecil atau kelas 0 besar?
Kelas 0 B E S A R. Ia bangga sekali padahal 0 besar ataupun 0
kecil sama saja. Banyak kali saudara ku kita seperti lihat bawang bombay, hebat
ya berlapis-lapis, ada apa dibaliknya. Dibukalah selembar, ada lagi selembar
dan seterusnya. Sambil dibuka mulai itu 'nyeureung.' Aduh, air mata mulai keluar
karena pedih tapi ingin tahu ada apa dalam bawang bombay - barangkali ada
berlian. Waktu dibuka kosong - yang sudah pasti nangis.
Itulah dunia! Dunia ini seperti bawang bombay -
besar, putih, nyeureung, tetapi isinya isinya kosong dan hampa.
Hei, ada banyak orang kaya seperti orang bodoh ini. Ia mengisi gudangnya,
ia mengisi dompetnya, ia mengisi depositonya - untung terus, sampai bank telpon
sampai 100 tahun uang bapak tidak akan habis. Tapi sayang hatinya kosong tidak
pernah terisi Firman, tidak pernah ke gereja, tidak pernah mau menghargai
apa artinya Sabda Tuhan, doa, puasa mendengar Sabda Tuhan, tidak pernah mengerti
apa artinya menyanyi, memuji kepada Tuhan. Tidak pernah mau tahu!
Pokoknya cari duit, cari duit, dan cari
duit, dsb.
Kenapa orang kaya ini disebut bodoh
oleh Tuhan Yesus?
Yang kedua: Karena ia menaruh
perhatian dan prioritas utama bukan kepada yang terpenting tetapi kepada
yang tidak penting, yaitu tanahnya berlimpah-limpah tetapi bukan
yang terpenting kalau nyawamu diambil malam hari ini kamu selamat atau tidak.
Soal kebenaran ia tidak ungkapkan ia tidak pernah taruh prioritas taruh modal di
dalam hal-hal yang serius di dalam hal-hal yang rohani.
Ada seorang raja ia bicara pada patih
nya. Ia lihat patih nya setia sama dia, melayani sampai 30 tahun
di kerajaannya.
Hai patih !
Ya, Tuanku.
Aku ingin memberi
hadiah kepadamu. Karena aku lihat engkau setia padaku dan hadiahku ini aku tidak
berani ukur, karena setiamu padaku juga tidak ada ukurannya. Maka aku beri
hadiah kepadamu. Engkau aku beri hadiah tanah.
Oh, Tuanku, terima kasih. Berapa meter
tanah yang diberikan pada saya.
Inilah, kamu jalan jam 6 pagi dan jami 6
sore kamu harus kembali. Tanah yang kamu jalani besok dari jam 6
pagi sampai jam 6 sore menjadi milikmu. Mulai besok kamu jalan.
Dan sang paman patih ini mulai jalan.
Ia tidak suka jalan, saudaraku. Rumahnya mulai kelihatan kecil, makin kecil,
dan tidak kelihatan. Ia lihat jam nya baru jam 7, ... jam
12 . Karena tamak dan serakah ia terus berjalan. Sampai jam 1 siang. Melihat
tanah dengan pemandangan yang bagus ia jalan lagi hingga jam 2. Dan ia berpikir
untuk pulang. Ia berjalan pulang. Jam 5 sore namun rumahnya belum kelihatan.
Dan ia mulai setengah lari. Jam 5.45 rumahnya mulai kelihatan. Ia berlari
terus. Jam 5.55 rumahnya semakin dekat. Tepat pukul 6 kurang semenit patih ini
tiba dirumah. Sang raja tepuk tangan, aku berikan tanah ini padamu. Tepat sang
raja berkata, sang patih jatuh dan mati terkena serangan jantung. Tanah ini
tidak jadi diberi. Sang patih hanya dimakamkan di taman makam pahlawan ukuran
tanah 2X1 meter. Dengan disebut patih yang sangat setia, pergi berjalan pulang
berlari akhirnya mati, itulah manusia. Selalu serakah. Sudah dari Cianjur,
ingin keluar kota, sudah dari luar kota, ingin keluar negeri, sudah dari luar
negeri ingin keluar dunia, ya mati.
Manusia itu tidak ada
puas-puasnya.
Saudara-saudara,
ada jemaat yang
kerja di Jakarta tapi ia selalu pulang untuk Firman hari minggu. Apa
di
Jakarta nggak kurang gereja? Banyak. Yang ribuan jemaatnya banyak, yang
pendetanya pake jubah, pakai jas, yang kumisnya panjang sebelah ada.
Banyak
saudara di Jakarta. Kenapa dia mesti lari jauh-jauh pake mobil
ngantuk-ngantuk hanya untuk datang di Cianjur karena Firman? Maka saya
aneh ada orang di Cianjur susah-susah mau pindah ke luar kota untuk
mencari kesempatan-kesempatan yang lebih. Saya pegang dulu disini.
Pegang dulu
Lukas 12. Kita lihat dulu Yakobus pasalnya yang ke 4 ayat 13:
"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami
berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan
berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu
lenyap".
Sampai di sana.
Tuhan juga tidak suka kepada orang yang
seolah-olah dia berkata: "Ah saya mau pindah keluar kota. "Demi apa?
Aku mau
berniaga, aku mau berdagang. Sama dengan orang kaya di Lukas 12 tadi
yang ingin menambahkan gudang yang lebih besar, aku ingin membangun rumah yang lebih
hebat. Aku ingin, kuingin, kuingin, kuingin, kuingin.
Siapa saudara yang pernah ngomong
begini di dalam Perjanjian Lama: Aku ingin, aku ingin, aku akan, aku akan -
tidak lain adalah Lucifer. Pada waktu Lucifer ada di Surga, ia adalah pemimpin
paduan suara dari Surga. Dia memimpin nyanyian dari malaikat-malaikat untuk Tuhan
sendiri. Tapi lama-lama ada 5 kali ia berkata: Aku akan - aku akan naik lebih
tinggi dari Tuhan, aku akan menyamai Dia, aku akan naik diatas awan. 5 kali
aku akan, aku akan, aku akan, tapi Tuhan campakkan - sangat berbahaya dalam
hidup ini kalau kita merencana merencana. Saudara, kalau mau pindah ke Jakarta
25 tahun lalu
saya sudah pindah. Saya sudah punya gereja dengan tempat duduk mungkin
2-3.000 seat di daerah Kuningan dibangunkan tanpa saya keluar uang.
Anak-anak saya akan disekolah kan diluar negri waktu itu asal saya mau pindah ke Jakarta.
Tapi saya tidak mau kalau bukan kehendak Tuhan. Lebih baik kita ditempat di mana
Tuhan mau kita berada. Ada haleluyah, saudara?
Ada satu orang di Inggris bilang sama suaminya:
"Pap, kita pindah saja. Tidak betah saya tinggal di Inggris di London ini,
terlalu dingin. Pindah lah kesatu tempat. Kita jual rumah ini kita beli satu ranch
satu padang rumput dan kita pelihara beberapa domba dan saya ingin kita suami
istri menikmati hari tua sambil minum kopi, susu kita peras sendiri
dari sapi sapi yang kita ternak. Kita minum kopi diatas kursi goyang, senang
sekali. Di sini di London terlalu dingin". Lalu mereka rencana dan mereka
akhirnya
pindah. Saudara-saudaraku tahu mereka pindah kemana? Mereka
pindah ke Pulau Malvinas. Di sana ada perang antara Inggris dan Argentina. Justru
perang terjadi hancuran-hancuran di padang rumput yang mereka beli.
Akhirnya mereka balik kembali ke Inggris dan beli lagi rumah yang lebih kecil dari sebelumnya.
Harta mereka habis.
Hati-hati kita. Boro-boro nanya
sama Tuhan, nanya sama Hamba Tuhan juga nggak. Tahu-tahu lapor mau
pindah.
Hai bagi kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota
anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat
untung",
Kembali kepada Lukas
12:18
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan
menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Yang ketiga: Kenapa orang kaya ini disebut bodoh?
Dia memakai bahasa-bahasa akhir zaman, bahasa-bahasa kehancuran. Kita lihat
Matius 24. Ini adalah bahasa akhir zaman dari orang-orang yang akan binasa:
24:37 "Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Jadi bahasanya sama. Yesus bilang di
akhir zaman orang akan makan, minum kawin dan mengawinkan. Bahasa Inggrisnya Eat and
drink, marry and to be married. Kalau yang tadi: Hai jiwaku makan
dan minumlah eat and drink and marry, dan bersukacitalah.
Bahasanya sama dan sebangun. Bahasa akhir zaman, bahasa kehancuran, bahasa tidak
eling, bahasa tidak tahu apa-apa. Saya mulai pikir tadi pagi berapa orang di
Cianjur ini yang memikirkan hari kiamat. Apakah ada yang memikirkan kematian? Mungkin inilah bahasanya
- makan, minum, kawin dan
mengawinkan.
Coba
saudara lihat cerita silat. Makan,
minum, kawin dan mengawinkan. Baik si Yoko maupun Siauw Liong Lie.
Coba saudara lihat orang berpacaran. Kemana mereka jalan? Kalau nggak ke
Rumah
Makan Kwong Moy, atau Jln Sinar. Kenapa? Karena di sana ada urusan
makan minum dan
karena nanti akan kawin dan mengawinkan. Ini urusan akhir zaman. Kenapa
orang ini bodoh? Karena bahasanya
bahasa akhir zaman. Tidak ada bahasa Yesus. Apa Yesus punya bahasa?
Punya. Kita lihat Yohanes 8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti
bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
Bagaimana kita mengerti bahasa Tuhan?
Yaitu jikalau kita mendengar Firman Allah. Karena saudara sekarang duduk di kebaktian saudara
sedang mendengar Firman Allah sedikit banyak saudara sedang belajar
bahasanya Tuhan Yesus. Tapi
bagaimana dengan orang-orang yang tidak pernah mau dengar Firman Allah? Tidak bisa
mengerti bahasa Tuhan. Maunya bahasanya makan, minum, kawin dan mengawinkan. Itu
saja pikirannya. Saya lagi pikir itu ibu
gembala yang kakinya diamputasi karena bom. Mungkin setengah jam sebelumnya
masih berbicara sedang memikirkan apa nggak tahu. Dia tidak pernah pikir
dan tidak pernah tahu bahwa
sebentar lagi kakinya akan hilang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Mari saudara jangan menjadi orang
yang bodoh.
Yang keempat: Orang ini tidak mengerti
Hukum-hukum waktu.
(Dalam ayat
19.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah !)
Waktu itu berjalan. Setiap tarikan nafas
kita, umur kita pendek. Dengan saya mendapat
cucu harus saya sadar bahwa ini sudah waktu 'bebenah', waktunya disebut opa.
Makanannya pun bubur. Tadi saya lihat muka saya di TVRI lumayan, tapi itu dibedak.
Inilah waktu. Mana bisa ia bilang ada harta bertahun-tahun. Bersenang-senanglah
dan bersuka-citalah. Tidak bisa!
Berapa Tahun? Kita beli mobil dan rumah baru super lux hilang. Ini waktu
jalan terus. Dulu ada lonceng gede yang berbunyi setiap seperempat jam dan
berbunyi 12 kali yang menandakan hari baru. Kita bertambah tua satu hari. Dan
nyanyian-nyanyian alam ini, nyanyian-nyanyian waktu ini kita mesti tahu. Waktu itu berjalan. Tadi waktu
saya mau khotbah saudara batuk. Memang sudah banyak terasa kalau sudah tua.
Mari kita dengar kata-kata Yesus yang
terakhir dalam Lukas
12:20.
Hai engkau orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Yang penting kita mesti kaya secara
rohani. Kaya di hadapan Allah!
Ayat terakhir Matius 6:19
6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Saudara mau mengumpulkan harta di
Surga? Mungkin datang pertanyaan bagaimana saya mengumpulkan harta di Surga? Bagaimana
caranya?
Oleh Pdt. J E Awondatu
Copas dari Link GPdI Cianjur
0 ComMENT Please:
Posting Komentar