Haleluyah? Selamat sore, selamat
berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertama-tama, saya tidak lupa
mengucapkan terima-kasih atas puisi yang sudah dibacakan oleh Ibu Sambas, yang
sangat menyentuh hati saya. Tapi mari malam hari ini, semua doa-doa itu kita
kembalikan kepada Tuhan yang patut dipuji, yang patut ditinggikan dan
dibesarkan. Doa saudara untuk saya, saya tetap harapkan, supaya Tuhan tetap,
bisa kita bersama-sama lebih lama. Mazmur pasalnya yang ke-5, kita akan membaca
ayatnya yang ke-13:
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Mari kita baca bersama-sama. Mulai minggu ini kita akan mendengar Firman Tuhan
dengan seri mengenai Keberadaan Allah. Karena apa? Karena banyak kali kita ini miss
conception, kita salah konsep tentang Allah kita. Kita keliru tentang Tuhan kita.
Karena kita keliru menilai tentang Tuhan kita, maka cara kita datang kepada Tuhan pun
keliru oleh karena penilaian kita yang keliru. Tetapi saudara-saudara, kita akan
melihat dari Firman Allah (FA) bahwa di dalam Sabda Tuhan beberapa minggu ini kita akan melihat
bagaimana keberadaan Allah itu di dalam kehidupan kita.
Mari kita lihat ayat 13 ini bagian a: Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar.
Di dalam salinan lain
bahasa lain ayat ini ada satu kata yang hilang, yaitu sebab Engkaulah yang
memberkati dengan limpah orang yang benar. Saudara bisa aminkan ini ?
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memberkati kita dengan limpah. Tuhan
kita bukan Tuhan yang medit, yang skaker, Tuhan yang pelit, Tuhan yang
berhitungan, Tuhan yang menahan sesuatu dari kita. Tidak. Tapi dikatakan Ia
memberkati orang yang benar dengan limpah. Dengan kelimpahan yang luar biasa.
Dengan kelimpahan yang sukar kita katakan. Ia memberkati orang benar
dengan limpah. Di dalam Mazmur 116 kita melihat hal yang lain. Mazmur
116:1. Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.
116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"
116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.
116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.
116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.
116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"
116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.
116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.
116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.
Ayat ke-7. Di sini juga ada satu kata yang hilang. Ayat ke-7: Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik
yang limpah kepadamu. Dalam Mazmur yang tadi kita mendengar bahwa Tuhan
memberi berkat yang limpah. Sekarang kebaikan-Nya pun saudara-saudaraku,
limpah. Bahasa Inggris memakai kata 'bountifully'. Itu limpah. Nggak
kehitung. Limpah
kebaikan-Nya kepada kita! Saya baca saja begitu tidak usah sampai selesai
khotbah, saudara punya penilaian kepada Tuhan sudah akan berubah. Visi
kita tentang Tuhan itu akan berubah, yaitu memberi berkat dengan tidak
menahan, Dia beri berkat dengan limpah. Tapi dilain pihak Ia juga memberi
kebaikan kepada kita juga dengan limpah. Tuhan ini Allah kita. Berkatnya limpah. Kebaikan-Nya
Tuhan itu limpah. Nggak ada batas! Ayo, kalau bilang Tuhan punya kebaikan ada
batasnya, batasnya itu di mana? Kebaikan Tuhan itu limpah. Baik. Luar
biasa.
Kita mau melihat sekarang ini Allah
kita yang limpah. Dia limpah dengan berkat, Dia limpah dengan kebaikan. Kalau
sampai saat ini kita belum mengalami berkat, belum mengalami kebaikan, bukan
salah Tuhan! Alkitab sudah berkata Allah kita Allah yang limpah berkat,
limpah dengan kebaikan. Kita mau masuk dalam Perjanjian Baru, untuk melihat seperti apa
limpahnya Tuhan itu kepada umat-Nya, sayangnya Tuhan kepada saudara dan kepada
saya. Kita lihat dulu Efesus. Saudara yang kebaktian hari Rabu, saudara tidak
usah bingung lagi karena saudara ikut PA, tetapi saudara yang tidak datang
hari Rabu saudara akan mendapat pengertian yang baru pada ayat-ayat ini. Efesus
3:19
dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.
Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak ( bahasa asli lebih limpah) dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak ( bahasa asli lebih limpah) dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Jadi Allah yang kita sembah
di dalam
Kristus Yesus itu dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan -
minta atau kita pikirkan. Jadi saudara, nih saya kasih lihat, saudara
pikir ingin disini, Tuhan mah udah di sini pikiran-Nya. Cuma pikiran kita belum
sampai disini. Contoh Ayub, saudara-saudaraku. Dia habis-habisan potol total
miskin, istri tinggalkan dia, dia sendiri bisul, kekayaannya habis. Orang nilai
dia disini, tapi Tuhan mah sudah lihat disini. Dia diberkati dua kali lipat
diakhirnya. Istrinya kembali, anaknya dikembalikan 10 lagi, kekayaannya
dikembalikan 2 kali lipat. Ada halleluyah?
Ini membuktikan bahwa Tuhan nya Ayub
adalah Tuhan yang limpah bukan Tuhan yang membikin kita umat-Nya jadi
potol. Tidak. Tuhan yang limpah. Jadi kalau kita baca cerita Ayub kita musti yakin
bahwa kalau Ayub diberkati dua kali ganda, Tuhanpun sanggup memberkati kita dalam
toko usaha, mata pencaharian, pekerjaan - apapun juga, dengan
limpahnya. Filipi
4:18
Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari
pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari
Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan
yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Nah bagaimana kekayaan Tuhan karena kekayaan Tuhan itu bisa memberi kepada kita dengan limpah? Dia memberi kepada kita dengan limpah. Menurut kekayaan-Nya. Jadi jangan saudara pikir Tuhan itu tidak sanggup. Nah, saya selalu cuci otak saya setiap pagi bahwa Allah saya di dalam Yesus itu Allah yang kaya raya yang luar biasa dan limpah. Dia tidak mau lihat anak-anak-Nya kere. Ayo saudara sebagai bapa dan ibu jasmani, saudarapun berusaha disegala tingkat ingin lihat anak saudara pakai bagus, makan bagus cukup, kalau bisa lebih banyak uang biar ia sekolah berkendaraan bisa beli motor bisa lagi beli mobil kalau memang mampu diberkati Tuhan kenapa tidak. Karena saudara ingin yang terbaik untuk anak saudara. Masa Bapa kita di Surga tidak demikian? Dia juga ingin kepada kita anak-anak-Nya ingin berkat-berkat yang baik.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Nah bagaimana kekayaan Tuhan karena kekayaan Tuhan itu bisa memberi kepada kita dengan limpah? Dia memberi kepada kita dengan limpah. Menurut kekayaan-Nya. Jadi jangan saudara pikir Tuhan itu tidak sanggup. Nah, saya selalu cuci otak saya setiap pagi bahwa Allah saya di dalam Yesus itu Allah yang kaya raya yang luar biasa dan limpah. Dia tidak mau lihat anak-anak-Nya kere. Ayo saudara sebagai bapa dan ibu jasmani, saudarapun berusaha disegala tingkat ingin lihat anak saudara pakai bagus, makan bagus cukup, kalau bisa lebih banyak uang biar ia sekolah berkendaraan bisa beli motor bisa lagi beli mobil kalau memang mampu diberkati Tuhan kenapa tidak. Karena saudara ingin yang terbaik untuk anak saudara. Masa Bapa kita di Surga tidak demikian? Dia juga ingin kepada kita anak-anak-Nya ingin berkat-berkat yang baik.
Kalau sampai saudara mempunyai
berkat Tuhan, saudara bisa beli Handphone 3 juta, 5 juta 10 juta HP
ada, itu nama Tuhan dipermuliakan. Ada haleluyah saudara? Puji Tuhan.
Saudara bisa mempunyai toko, warung diberkati Tuhan, saudara bisa beli mobil,
motor, sampai saudara bisa ikut Family Camp - itu diberkati Tuhan. Saudara
nggak usah minta lagi hal- hal yang kekurangan saudara sudah diberkati Tuhan.
Allah kita Allah yang limpah loh saudara. Bener. Jadi saya cuma kenapa dia,
kenapa dia susah? Saya
nggak mau banyak bicara. Pokoknya bukan salah Tuhan saja!
Coba
kita baca dulu beberapa ayat, lalu
pelan-pelan kita masuk. Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri
dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Saya tidak perhatikan pertama-tama tapi Roh Kudus buka: Segala kelimpahan! Di
rumah tangga ada kelimpahan damai, kelimpahan sukacita, anugerah, tidak cekcok,
ngomongnya tidak cerai melulu karena ada kelimpahan damai, ada kelimpahan bahagia, cocok,
berkat. Di perusahaan ada kelimpahan berkat, ada kelimpahan hasil. Ini janji
dari Tuhan. Jiwa kita limpah dengan anugerah, limpah dengan damai, limpah dengan suka cita.
Saudara boleh cari di toko serba ada di Jakarta sampai di New York apakah ada
dijual damai sejahtera? Tidak ada. Damai sejahtera hanya diberi oleh Yesus
Kristus. Hanya diberi oleh Dia sendiri. Itu sebabnya jiwa kita limpah.
Kalau di Jakarta sudah nyanyi Jiwaku merindukan-Mu udah nangis.
Bukan nangis sedih tapi nangis karena jiwanya limpah dengan ucapan syukur, limpah
dengan syukur. Nyanyi. Limpah. Parkir berapa? 700 perak parkir. Ya kalau
orang limpah kasihlah 1.000. Belajar hidup dalam kelimpahan. Jangan kaya orang
Arab. Cau (pisang) sabaraha sasisirna? Neng, 5.000, da cau raja.
Geus 3.000 lah, sok 3000. 5.000 neng, eta teh ti Salaeurih, ditanggung
ku amang, hese eta teh subuh-subuh ... tos 5.000 neng, murah. Ah, komo diditumah 2.000, enggeus 3.000
... bari leumpang. Karena nggak dikasih
balik lagi. 3.250.
Tuhan kita Yesus Kristus yang penuh
dengan kelimpahan Dia lihat dari Surga: Ini anak-Ku yang katanya hidup
berkelimpahan nawar cau siga orang Arab. Medit pisan. Nggak mikir metik
pisangnya, ngangkutnya pakai angkot, diangkat pakai angkot. Kita mah cuma
tinggal bayar
goceng makan cau raja. Saudara sendiri anak Raja. Jangan beli saudaraku pisang buruh
karena saudara anak raja. Saya agak sukar beli pisang Ambon sekarang karena
orang Ambon item pisangnya putih. Jadi bingung saya. Tapi saudara anak
Raja, beli pisang raja. Harus seperti anak Raja dong. Jangan nawar ka rakyat
leutik teh aduh mani meureukeudeuweung. Tukang beca ditawar. Kalau sampai bisa
meunang murah
teh aduh kaya dapat piala! Meuli sabaraha eta di pasar? Sa Ceng Go (3.500). Tah
Ceng Cit Pua (1.750) Ni mah kamahalan meuli! Saudara-saudara nggak apa-apa kemahalan karena kita
punya berkat banyak dari Tuhan. Kita
menolong orang susah. Ada haleluyah, saudaraku? Lain royal, kita tolong orang susah. Belajar hidup dalam
mental
kelimpahan, bukan mental orang miskin.
2 Korintus 9 mentalnya
orang yang kelimpahan.
9:6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga,
dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
Camkan. Ingat sampai mati. Orang yg
menabur sedikit - ini Tuhan kasih ajar lama dari tahun 1974 saudara - akan menuai sedikit. Saya
undang Pdt Cruckshank sama istrinya datang di Indonesia karena saya pikir begini
dulu ia bayarin saya ke Canada 2-3 kali ke Amerika. Dia bayarin tiket saya. Jadi
saya bilang Brur Hugh Cruckshank bawa istrimu yang namanya jug Siu Yang bawa
kesini ke Indonesia. Saya bayar
tiket suami istri pulang pergi. You datang aja. Dia kaget. Wah, kalau begitu
saya mesti pikir-pikir dulu. Kasih waktu saya 3 hari. Akhirnya dia telpon: Aduh
saya ada halangan tidak bisa datang. Bukan saya kebanyakan duit. Bukan. Yang
menabur sedikit menuai sedikit.
Saudara
di dalam pekerjaan Tuhan, aduh
jangan itungan. Jangan meureukeudeuweung. Kenapa tangan teh begini
terus. Ieu cenah
aya lem tikus kepencet jadi susah buka teh. Camkan. Menabur sedikit
menuai
sedikit. Kenapa ? Karena kita harus punya mentalnya Bapa. Mentalnya
sang Bapa. Maka kalau kita datang sama Bapa, kita nggak malu dong ingat
kita juga suka
memberi. Kalau kita kopet medit skaker pelit kopet. Tuhan beri padaku
selimpah-limpahnya. Ari maneh sarangan kopet. Beri Tuhan aku dengan
kelimpahan.
Kamu sendiri medit. Tuhan tidak mungkin memberkati orang yang medit.
Kadang-kadang saya pikir ada ibu bapa yang suka kirim masakan ke rumah
aduh saya
pikir 1 macam dah sudah cukup. Nggak usah banyak. Dikirim 3-4 macam.
Sampai saya bilang
duh ibu jangan banyak-banyak. Kan yang makan bukan bapa saja. Memang
betul juga. Saya
pikir itu orang yang memberi sedikit akan menuai sedikit tapi yang
memberi banyak
akan menuai banyak. Dibelakang gereja ini dulu saya masih kecil kelas 6
SD masih suka mancing
beureunyit. Saudara mungkin dari Menado belum tahu apa itu beureunyit
itu ikan kecil kalau di sana disebut nike. Itu kita pancing pakai
benang gedebog pisang. Terus
kita ambil remeh nasi taruh saja
diujungnya karena mulutnya kekecilan itu ikan nempel
tidak usah pake pancingan. Untuk beureunyit ikan kecil ini pakai benang. Reuseup
da budak leutik keneh urang teh harita mah. Begitu satu kali
saya mancing di Pulau Seribu jam 4 sudah ada dikapal sama bapak Dicky
Saroinsong. Masih ngantuk kita ke laut. Kemana dulu, pak? Kita beli udang
dulu. Udang besar-besar saudara. Mau mancing apa, pak ? Kita mau mancing ikan
tongkol. Pancingannya musti udang. Beli udang mahal mahal tapi untuk
tongkol. Jalan kita. Pelan-pelan jalan. Nyamber itu tongkol. Segede
gini. Panjang segede gini. Beureunyit hanya remeh saja.
Nah banyak diantara kita ingin tongkol,
Tuhan berikan tongkol tapi memberi kepada Tuhan remeh. Mental kita bukan mental
orang yang berkelimpahan. Mental kita mental remeh mental beureunyit.
Iblis tutup pikiran kita sampai kita tidak bisa lihat bahwa Tuhan
itu sanggup memberikan memberkati kita itu tidak bisa lihat. Jadi kita mah udah
biasa saja susah, udah biasa berkekurangan. Udah biasa saja begitu. Iblis tutup.
Iblis datang untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan tapi Aku datang
untuk memberikan hidup yang berkelimpahan. Tapi kita nggak pernah ngalami.
Kenapa janji Yesus ini tidak pernah kita alami hidup limpah. Kenapa kita tidak
alami hidup limpah ini ? Bukan salah Tuhan! Haleluyah!
Kalau saudara kolekte, biasakan
pilih uang yang bagus yang baru karena pemerintah nyetak baru terus. Jangan yang
busuk yang bau terasi yang sudah 3/4 saudara taruh dikantong kolekte. Saya mah
tidak pernah ngitung. Saya tdk pernah tahu berapa kolekte berapa perpuluhan kecuali orang kasih sama saya
langsung. Sudah bertahun tahun saya tidak pernah tahu dan tidak mau tahu dan aku
tetap hidup berkelimpahan tanpa kolekte dari Cianjur. Jangan saudara anggap saya
sebagai pribadi hidup dari kolekte Cianjur. No. Saya hidup dari Tuhan. Tuhan
saksinya. Yang jemaat dari Cianjur sudah kasih cukup untuk RT keluarga saya.
Tapi saya sebagai pribadi ini itu sudah Tuhan pakai banyak tangan banyak cara.
Itu sebabnya saya ingin bagi kepada saudara. Saya cerita ini bukan karena
saya kekurangan tapi karena sudah limpah saya cerita ini. Belajarlah
saudara membawa persembahan itu dari rumah sudah dipersiapkan. Tuhan saya mau
kebaktian sebentar. Persiapkan persembahan saudara. Dibungkus atau kalau tidak
dipersiapkanlah. Jangan mau
kolekte sibuk karcis bioskop masuk. Jangan. Belajar mental berkelimpahan.
Orang yang ngomong halleluyah tapi tidak memberi berkelimpahan awas tuh sudah
dicatat sama Tuhan.
Di Surabaya ada satu pemuda umur
mungkin 38 tahun. Letak jantungnya nggak betul. Umpamanya kalau jantung kita
semua begini letaknya, dia punya letaknya agak lain. Nggak normal. Dia
punya istilah waktu dia bersaksi jantung saya dipasang sama Tuhan baru
karena orang lain mah begini dia punya mah begini. Dia punya kekayaan
tanahnya saja 5 x Kelapa Gading. Anak Tuhan. Masih 38 tahun. 5 x Kelapa Gading.
Tapi waktu dia saksi begitu orang lain yang saksi bukan dia tapi dia waktu
bersaksi saya bilang tidak heran. Tidak heran kalau saya dengar
kesaksian. Karena apa saudaraku? Dia diundang disatu desa untuk beri
kesaksian. 16 Agustus dia harus bersaksi disatu desa satu gereja kecil. Tapi tiba
tiba dia diundang oleh Pak Harto waktu itu Presiden untuk datang di Istana
Negara. Itu orang-orang pedagang bisnisman saudaraku, itu tunggu undangan dari
Istana. Itu kebanggaan mereka. Kalau sudah dapat undangan dari Presiden
waduh, semua dibatalin untuk datang ke Istana. Tapi dia balas minta maaf tidak
bisa datang ke Istana karena saya diundang lebih dahulu oleh Bapak saya dari
Surga untuk memberi kesaksian di satu jemaat yang kecil di desa. Maka saya
katakan tak heran Tuhan berkati dia. Karena dia berani tolak Presiden punya
undangan, hanya untuk bersaksi di satu gereja kecil. Nah, kita bisa nggak gitu?
Kita kalau sudah mau ke gereja jam 5.00 ada family, barang datang, jadi
moal ka gereja? Aduh, ko Yoyo oeh teh edek ka gereja barang datang.
Tadi pagi saya bicara mengenai seorang
pemain golf. Saya waktu main golf dikasih tahu musuhmu main bagus main jelek
kamu jangan ada urusan sama dia, urusan kamu, kamu main sebaik-baiknya.
Dia curang ngitung atau tidak curang bukan urusan mu, urusan mu kamu jangan
curang main. Orang itu curang main sudah jangan masukan dalam hati supaya
permainan kamu tidak rusak. Main saja sendiri. Si Caddy menjengkelkan jangan
taruh dalam hati - namanya saja caddy. Sudah, kamu main sebaik-baiknya. Saya
belajar banyak. Sudara-saudara, saya tdk heran saudara ini 38 tahun diberkati
Tuhan luar biasa karena dia nomor satukan Tuhan, nomor satukan Yesus, kebaktian, nomor
satukan doa, nomor satukan Dia, nomor satukan Yesus. Makanya nggak heran. Bisnisnya itu nggak
seret gampang semua lancar. Karena apa? Dia nomor satukan Tuhan,
prioritaskan Tuhan. Kalau kita prioritaskannya diri kita sendiri,
prioritaskan kesibukan diri kita sendiri, ya saudara-saudara
Tuhannya no 16, Tuhan juga bikin kita no. 16.
Jadi saya punya
pengalaman begini, ya saudara. Mungkin barangkali bisa sama siapa tahu.
Saya nggak minta ini nggak minta itu sama Tuhan. Pokoknya mah saya kerja saja.
Saya kerja kerja kerja saja. Pan Dia saya punya Boss. Tuhan itu saya punya Boss.
Boss saya kan nilai saya punya kerja sampai di mana. Bener apa nggak.
Ngelantur atau nggak Boss saya yg nilai dong. Kan saya kerja buat Tuhan.
Orang mau nilai ini mau nilai itu sebodo amat. Itu urusan saya main golf dalam
hal rohani. Saya tidak mau pusing. Orang mau muji, orang mau ngolok, orang mau
jengek, orang mau mereupan sabodo amat. Itu urusan dia. Tapi saya mau berkenan
di hadapan Boss saya.
Kalau Boss saya memberkati saya tentu saja Dia ada penilaian
tertentu. Nggak mungkin Tuhan memberkati seseorang yang malas, yang tidak
mengutamakan Tuhan. Itu pengalaman saya. Begitu saya tidak mengutamakan
Tuhan, berkatnya itu tidak ada. Tapi begitu saya menomor satukan Tuhan lagi,
apa
-apa Tuhan, sedikit sedikit Tuhan, eh dia datang lagi. Prinsip saya
itu: Allah kita memberi berkat dengan limpah. Allah kita memberi kebaikan
yang limpah. Ayat yang lain berkata: Kemurahan Mu itu limpah. Anugerah-Nya
limpah.
Banyak kalau saya mau bicara
mengenai kelimpahan. Banyak sekali. Mata saya karena usia fokusnya sudah
berubah. Kalau saya buka kaca mata saya, saya tidak bisa lihat yang duduk
dibelakang. Bisa lihat orang tapi bentuk hidungnya, bentuk apanya saya nggak bisa
lihat. Begitu juga yg dekat saja saya bisa lihat ngegebleg saja tulisannya. Ini
ada dua. Jadi kalau saya pakai kacamata ini, saya bisa lihat - jelas, kalau
saya buka saya tidak bisa lihat. Tapi kalau pakai kacamata saya bisa. Nah,
saudara-saudara kita musti pakai kacamata FA untuk menilai Tuhan. Jangan
menilai Tuhan tanpa kacamata FA. Kabur. Tuhan itu baik. Apa betul ?
Kabur. Tuhan itu memberi berkat limpah. Apa benar ? Kabur. Coba pakai
kacamata Firman. Oh, terbuka. Itu terbuka. Ini terbuka. Semuanya terbuka.
Dirumah kita ini harus menghemat air.
Air ledeng diminta supaya tidak dipakai cuci tangan, cuci piring, cuci pakaian.
Kalau cuci tangan saya minta coba airnya sedikit saja cuci tangan cepet-cepet saja,
jangan airnya wrrrr. Di wastafel itu kalau cuci pisau jangan seenaknya sambil ngobrol
pisau dicuci air wrrrr karena airnya itu lagi kurang cepet habis. Tapi sekarang
sudah diperbaiki. Kita pasang tower tinggi tinggi kita pasang berapa 500 liter air
apa 1000 liter saya nggak tahu pokoknya dari itu Tuhan punya berkat itu sumur
tidak bisa kering-kering. Dipompa dari sumur keatas dan dari atas diturunkan
kepada seluruh. Sekarang karena sudah banyak airnya nggak usah saya teriak-teriak
lagi
nggak usah cuci muka mandi gejebur ge edek guyang ge sabodo teuing. Airnya
banyak. Ada haleluyah, saudara-saudara?
Nah, sekarang Tuhan kita itu limpah. Jangan
kaget saudara ada satu ayat luar biasa dalam Kitab Ulangan
8:1
"Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah
kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan
kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah
kepada nenek moyangmu.
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
8:10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
8:10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
Ada haleluyah, saudara saudara? Tuhan ingin memberi saudara kenyang supaya kita bisa memuji Tuhan. Lihat
kebaikan Tuhan. Berkat-Nya limpah. Kebaikan-Nya limpah. Engkau makan roti
nggak usah hemat-hemat. Coba beli roti di toko roti. Suruh aja pembantu kita.
Dia mah tidak ngerti beli roti dikasih mah roti yang kemarin. Da nggak laku tea.
Kalau di negri Belanda mah roti yang kemarin sudah tidak dimakan. Dibungkus
bungkus kirim ke Afrika. Orang Belanda nggak makan roti yang kemarin. Kita masih
makan da ngeunah komo dicocol kinca duren mah tambah lama tambah nikmat. Tapi
orang Belanda tidak makan roti yang kemarin. Makan hari ini ada sisa
berapa? 8 potong? Bungkus, kirim ke Afrika. Kumpul. Jadi tiap hari itu ber
kontainer-kontainer roti dikirim ke Afrika orang yang kelaparan itu. Dari
orang-orang Kristen di Belanda. Tuhan itu menggenapi janji-Nya. Bukan
royal, bukan bukan. Saudara hidup limpah itu bukan royal teu pararuguh. Limpah.
Hayang naonnya eh aya we duit teh. Hayang beunghar aya. Hayang meuli ieu aya.
Sekarang mah pan
zaman ketat. Perempuan juga pakai celana sampai ketat
sekali. Itu teh kurang bahan. Kalau orang kelimpahan mah jangan
ketat-ketat da limpah urang mah. Beli bahan yang leuwihan saeutik. Tong
ketat-ketat teiung. Da duit loba. Kita mah punya bahan banyak. Ngan tong
loba-loba teuing mani siga seprei. Tapi maksud saya saudara kita ini
hidup dalam kelimpahan. Ada halleluyah saudara ? Baik sekali Tuhan. Aku ini
seringkali salah diartikan. Orang datang padaKu itu seringkali takut-takut.
Lihat anak terhilang. Takut-takut. Ya Bapa jadikan saja saya si Cecep saja,
jadikan saja aku pembantu rumah tangga saja. Oh, bapanya limpah. Bikin
pesta. Kasih sepatu baru, kasih cincin, pakai baju baru, bikin pesta. Kakaknya
marah marah. Saya nggak penah dikasih anak kambing. Eh. Bapanya bilang,
semua milikku milik kamu. Limpah.
Saya punya ibu angkat dulu di Canada. Dia
pernah kirim saya uang untuk beri motor Suzuki dulu, dia yang belikan saya
dari Canada. Ini ibu angkat saya saya tulis surat bilang terima kasih kita di
dalam Tuhan bisa memberi. Dia balas begini. Sebelum kamu memberi, belajar
dulu kamu menerima dari Tuhan. Belajar dulu kamu menerima bahwa Tuhan itu
- He is a giver. Dia seorang pemberi yang luar biasa. Dan nanti kalau sudah
terbuka matamu bahwa Ia seorang pemberi yang luar biasa, baru nanti matamu
bisa terbuka engkau ingin seperti Yesus. Engkau ingin
juga memberi. Sekarang belajar dulu terima dari Dia. Nanti kalau saudara sudah
lihat waduh ini berkat Tuhan begitu besar, saudara ingin memberi. Saudara ingin
seperti Yesus. Masa saya menerima terus.
Seringkali kalau sembahyang
bedston begitu berlutut: Oh, Tuhan, Engkau tolonglah saya, Engkau
tolonglah peternakan saya, Engkau tolong ayam petelur saya, ayam pedaging
saya, anjing-anjing peliharaan saya si Bleki dan si Bronce Tuhan, Engkau
tolong anak saya, cucu saya saya saya saya ...ngai ngai ngai wo wo wo -
semuanya saya. Tapi nanti kalau saudara sudah di dalam Tuhan: Oh, Yesus terpujilah
nama Tuhan. Nggak mau minta, maunya memberi. Haleluyah. Terpujilah Tuhan.
Glory Yesus. Haleluyah.
Dulu di Beiji saya jadi staff, sekarang ada satu
hamba Tuhan, sekarang sudah jadi Gembala Sidang, namanya Matios Pontoh. Dia
kalau sembahyang siang 3 jam. Adiknya Om Mandey itu Robby Mandey satu
kelas. Dia panggil Mateos. Mateos aku itu kalau sembahyang 10 menit sudah
bingung mau ngomong apa lagi sama Tuhan. Nggak ada bahan lagi habis. Kamu
itu 3 jam ngomong apa saja sama Tuhan. Dia bilang ah saya nggak ngomong, saya
nggak minta, saya
cuma puji Tuhan. Memang gitu saja doanya. Dia
duduk di aula: Glory. Haleluyah Yesus. Manis Engkau. Terpujilah nama-Mu.
Haleluyah. Nggak minta lagi. Tapi satu
kali dia siram kembang, dia bilang sama Pak Robby Mandey ini: 'Aduh sudah
lama nggak hujan ya, saya mau minta sama Tuhan mau minta hujan'. Ketawa ini
Robby. Ah, kamu mau minta hujan, wong lagi musim kemarau kering begini minta
hujan. Dia masuk kamar dia berdoa. Setengah jam dia berdoa hujan turun,
merinding dia. Robby Mandey merinding. Saudara-saudara memang sekarang
belajar
dulu kita. Haleluyah. Sembahyang apa. Tapi nanti lama-lama
kalau sudah kita dalam di dalam Tuhan kita udah nggak minta
lagi. Kita memberi. Ayo
oleh Pdt. J E Awondatu
0 ComMENT Please:
Posting Komentar