Minggu, 30 Oktober 2011

Saya mau minta perhatian saudara pada sore hari ini. Nah, saya akan membawa satu khotbah yang lain dari yang lain. Saya akan berbicara mengenai seperti apa itu dosa dibebaskan. Efesus pasalnya yang ke 3. Tuhan buka surat Efesus ini kepada saya. Dan kita akan melihat pelan-pelan, jadi semua harus lihat Alkitab baru bisa mengerti ya.   
3:1 Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah
3:2 --memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,
3:11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
3:13 Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu. 
Sampai disitu dulu. Saya akan bagi khotbah ini menjadi 2 bagian: Minggu hari ini dan minggu depan. Tapi pada sore hari ini kita mau lihat bagian yang penting. Seperti saudara tahu bahwa penulis dari surat Efesus ini adalah rasul Paulus. Sebelum dia jadi rasul, dia adalah Saulus dari Tarsus. Seorang yang menganiaya jemaat. Dia kejar-kejar orang Kristen, tangkap masuk penjara, bahkan tangannya Paulus berlumuran darah oleh karena dia menjadi saksi dari dibunuhnya Stephanus. Saudara bisa baca nanti dalam Kisah Para Rasul. Dia nonton,  waktu dia belum bertobat,  dia nonton Stephanus, seorang hamba Tuhan, dilempari batu sampai berdarah-darah, sampai mati.  Kejam. Keji sekali. Dan dia pembunuh berdarah dingin ini, Saul sebelum menjadi Paulus, dia bisa nonton tanpa berkedip dengan tidak ada rasa kasihan. Inilah Paulus, yang menulis 85% Perjanjian Baru. Sebelum dia jadi rasul, sekali lagi, dia kejar-kejar orang Kristen, dia masuk ke rumah orang Kristen, ambil orang Kristen. Wanita-wanitanya dimasukkan ke dalam penjara. Suami-suaminya dibunuh. Dikejarlah - bahkan dia minta surat dari Imam Besar - supaya punya cap stempel bisa kejar orang Kristen sampai di Damascus, sampai di Damsyik. Betapa jahatnya orang ini!
Tiba-tiba pada Kisah Rasul 9 saudara nanti boleh baca di rumah, Allah dengan kasih sayangnya melalui Yesus, memukul Paulus ini, saudara-saudaraku,  disebelah jalan ke Damascus ini, jatuh dia dari kudanya, dan dia melihat suatu cahaya yang begitu terang benderang dan dia menjadi buta 3 hari 3 malam. Dia bertanya: Siapakah Engkau Tuhan? Dia tidak kenal. Siapa ini yang bikin jatuh dia. Lalu ada suara dari Surga: Akulah Yesus yang kamu aniayakan, yang kamu kejar-kejar. Dia lalu berdoa: Apa yang aku harus perbuat,  ya Tuhan? Lalu Dia bilang: Aku akan jadikan kamu rasul, dsb. 
Saudara, malam hari ini coba renungkan begini. Apa jasa Paulus, apa karya  rasul Paulus sampai dia bisa dijadikan rasul sama Tuhan? Apakah perbuatan rasul Paulus yang menyenangkan Tuhan gitu sedikit saja sampai Tuhan pilih dia jadi rasul? Nah itu dalam pasal 1 kita lihat: Itulah sebabnya aku ini Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah. Ayat ini agak kurang tepat. Bahasa Inggris dia berbunyi begini: Itulah sebabnya aku ini Paulus, tawanan Kristus Yesus. Bukan yang dipenjarakan karena Yesus, bukan. Dia bilang aku ini tawanan Kristus Yesus, the prisoner of Christ Jesus. Hatinya sudah ditawan! Hidupnya sudah ditawan oleh Kristus Yesus ini. Dikatakan: Untuk kamu atau gara-gara kamu atau demi kamu orang yang tidak mengenal Allah. Kita semua orang-orang kafir. Jadi Paulus diambil,  dipilih oleh Tuhan menjadi rasul, untuk dan karena kita orang-orang yang tidak kenal Allah, orang-orang kafir, dia  dijadikan rasul. Kembali saya tanya, apa kebaikan Paulus ? Apa cengli nya, apa gawenya sedikit saja, apa yang dia buat untuk Tuhan, sampai dia bisa dipilih jadi rasul? Tidak ada!
Saudara-saudara, kalau saya yang ngomong, bo cengli dong. Rasul kok dijelek-jelekin sama ko Yoyo, sama Pak Awondatu. Tapi kita mau lihat, mau dengar kesaksian dari Paulus sendiri. Yang pertama kita lihat di dalam ayat ke 8. Dalam ayat ke-8  Paulus ini bersaksi: Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus. Dia tahu diri. Kepadaku, orang yang paling hina. Saya mau kasih illustrasi begini. Waktu saya undang Gus Dur ke Sekolah Alkitab, pendeta-pendeta GPdI ngoceh. Apa itu Pak Awondatu ngundang-ngundang Gus Dur, ketua NU. Kok, ketua NU yang beragama Islam diundang di Sekolah Alkitab. Mau apa itu pdt Awondatu?
Nah, saya pakai illustrasi gini. Gus Dur tidak pernah bunuh orang Kristen. Gus Dur tidak pernah bunuh pendeta. Gus Dur banyak membela orang Kristen. Saya pernah lihat surat yang ditanda-tangani dia kepada walikota Jakata supaya gereja ini jangan ditutup, gereja ini jangan ditutup, gereja ini jangan ditutup. Toh, saya undang dia masih belum bisa diterima oleh orang Kristen yang lain. Apalagi Paulus, Paulus sudah bunuh orang Kristen, dia sudah bunuh hamba Tuhan, dia kejar-kejar penjarakan orang Kristen. Tapi kenapa kalau kita bicara Paulus, tidak ada yang protes? Kalau kita bicara dari Gus Dur, banyak yang protes. Padahal Gus Dur sama Paulus, bejatan Paulus. Gus Dur kan nggak pernah kejar orang Kristen. Boro-boro kejar orang Kristen, kan jalan pun dituntun dia, tidak bisa lihat, bagaimana dia kejar orang Kristen. Tapi dengan pengaruhnya justru dia bela orang Kristen. 
Kedua kali saya undang lagi Gus Dur, bicara di depan 600 pendeta di Cipanas, Jawa Barat dan DKI. Orang pendeta nya datang, tapi yang datang juga ngomong, ngoceh: Awondatu ini apa-apaan. Mereka tidak tahu visi saya. Waktu itu banyak gereja dibakar. Banyak gereja dilempari. Tidak bisa ijin bangun gereja. Dan rata-rata diseluruh Indonesia ini NU. Jadi kalau ketuanya saya bawa, kalau ada apa-apa, kita bisa hubungan dengan ketuanya, dan betul terjadi ini. Siswa-siswa angkatan itu berfoto bersama dengan Gus Dur. Fotonya sudah jadi dibawa ke ladang Tuhan. Dia ketemu cabang NU,  ini kenal nggak ini ? Wah, itu ketua saya. Kok, bapa bisa difoto sama itu. Saya saja disini di Kalimantan belum pernah jabat tangan sama dia. Kok bapa bisa difoto. Cerita gini gini gini.  Bapa saya datang ini lagi bangun gereja. Dibantu. Itu maksud saya, akhirnya dibantu. Tapi kembali pada cerita ini. Gus Dur saja saudaraku susah diterima padahal dia  nggak pernah bunuh orang Kristen. Nggak pernah bunuh hamba Tuhan. Apalagi Saulus. Ini bisa membuat kita nggak gampang-gampang kritik orang. Nggak gampang-gampang kritik siapapun juga karena kita lihat cerita ini. 
Yang ke-2 kesaksian Rasul Paulus kita mau lihat dalam Filipi, nanti kita kembali kepada Efesus. Filipi pasal 3, tiga lembar saja kebelakang, Filipi pasal 3 kita membaca ayat ke-5 terlebih dahulu: Disunat pada hari ke delapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat. Dia bersaksi, dia ngaku. Dia ngaku, dia punya salah, saya nih suka nganiaya jemaat, dulu, sebelum kenal Tuhan Yesus. Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Sampai disitu dulu. Ini kesaksian Paulus yang kedua. Aku penganiaya jemaat. Belum kita, belum, belum puas. Kita mau dengar kesaksian Paulus yang ke tiga dalam 1 Korintus 15 saudara-saudara, kita akan melihat apa yang dia katakan mengenai kebangkitan Yesus, ayat 5: 
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 
Perhatikan ayat 9:
15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Sudah tiga kesaksian Paulus. Yang terakhir, sekali lagi kita mau dengar kesaksian Rasul Paulus dalam surat 1 Timotius 1. Saudara musti buka ini karena saudara harus mengerti hal ini, supaya saudara bisa mengerti kebaikan Tuhan, ayat 12:
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.
Bisa bilang haleluyah? Ini kesaksian yang dikatakan oleh Paulus. Maka saya bingung, kalau ada orang  nyanyi di kebaktian, tepuk tangan tapi mulutnya ngga nyanyi. Paulus ini, sampai dia ngomong, aku ini penganiaya jemaat, aku ini penghujat, aku ini ganas, aku rasul yang paling hina, aku anak guguran, aku orang yang paling berdosa, tujuh kali dia bilang ini. Jadi kembali yang saya tanya tadi, apa kebaikan Paulus ? Kembali kepada Efesus 3, apa kebaikan Paulus sampai Tuhan memilih dia jadi rasul? 
Efesus 3, jawabannya apa saudara? Apa kebaikan Paulus? Tidak ada! Saya tidak usah baca satu lagi kesaksiannya dalam Roma pasal 7, ada  satu ayat yang berbunyi: Di dalam diriku tidak ada sesuatu yang baik, Paulus bilang. Jadi begini sekarang, saudara beli kembang tentu yang bagus, beli pisang milih yang bagus, mau beli nomor handphone, beli nomor yang bagus, beli sepatu, sepatu yang bagus, beli baju, baju yang bagus, beli rumah, rumah yang bagus, kita pilih sekolah untuk anak-anak kita, sekolah yang bagus, cari orang yang pasang ini pasang itu semua kita pilih yang bagus. Tidak pernah kita akan memilih yang rusak. Kita beli mobil, beli yang bagus. Nah Tuhan mah nggak begitu. Justru Tuhan ini pilih yang rusak, seperti Paulus ini, aku yang bejat, penghojat, penganiaya jemaat, paling besar dosanya, aku yang paling hina, dipilih menjadi rasul untuk orang-orang kafir, termasuk saudara dan saya. 
Saudara sudah bisa melihat gambarannya sekarang? Seorang rasul yang hebat itu dipilih justru bekas pembunuh orang Kristen. Betul itu nyanyian berkata, Anugerah heran sungguh indah selamatkan orang dosa, dulu aku buta - sampai dia tidak tahu dia bunuh orang Kristen demi agama, serta kutersesat, sekarang balik dan lihat. Sampai dia bilang, aku yang paling banyak dosanya ini, yang paling besar kesalahannya ini, tetapi aku sudah dikasihaninya, katanya, aku sudah disayangnya oleh Tuhan. Itu sebabnya saudara-saudara, jangan sia-siakan kasih sayang Tuhan, kita diselamatkan oleh karena anugerah, oleh karena kebaikan Tuhan, nggak ada yang baik dari kita, saudara-saudara. Dia pilih kita. Saya ulangi, tidak ada jasa satupun dari Paulus sampai dia jadi rasul, nggak ada, cenglinya, nggak ada. Tuhan angkat. Ayat yang ke-3:
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, 
Bahasa Yunani mengenai pengertian ini dipakai kata sunesis. Sunesis itu sama seperti orang beli komputer. Orang beli komputer, dia cuma tahu nyalain, on, dia belum tahu bahwa dalam komputer itu bisa bermacam-macam, dia bisa simpan ini. Seperti orang beli handphone. Ada orang beli handphone tidak bisa kirim SMS, tidak bisa terima SMS, SMS itu bisa disimpan. Ada satu saya punya anak rohani yang saya baptis di Bandung, dia bilang, semua SMS yang dari Ko Yoyo saya simpan dalam satu handphone, semua. Karena handphonenya bisa simpan SMS banyak. Semua saya simpan disitu, saya simpan lagi di tempat lain. Ada satu ibu rumah tangga di Jakarta, semua SMS dari Ko Yoyo saya catat di buku, nanti sudah satu tahun, saya mau bukukan, mau cetak. Itu ada yang tidak tahu, ada yang cuma tahunya telephone sama terima, matiin. Ngisi, ngisi voucher aja ada yang engga bisa. 
Banyak orang begitu juga dalam kekristenan, dia cuma tahunya masuk Kristen aja. Dia ngga tahu, bagaimana, bahwa di dalam kekristenan itu ada kekayaan, ada penghiburan, ada kemenangan, dia ngga tahu. Nah, inilah yang dikatakan sunesis, diberi pengertian: Oh, di dalam Tuhan ini begini, oh di dalam Tuhan ini. Siapa yang kasih sunesis ini? Yesus! Kalau Yesus ngga kasih tahu, tetap aja Paulus jadi pembunuh orang Kristen. Yesus kasih tahu: Hei, ini Aku, Tuhan yang kamu kejar-kejar, kamu kira Yesus itu, kamu kira orang Kristen itu salah? Tidak! Ini Aku, Yesus yang kamu kejar-kejar. Maka sampai dia bilang, aku ini tawanan Kristus. Saya nih cuma berdoa begini sama Tuhan, duh Tuhan, kiranya jemaat saya semua di Cianjur, semuanya boleh merasa jadi tawanan Kristus Yesus. Kalau orang sudah jadi tawanan Kristus Yesus, kemana Yesus pergi, dia ikut. Apa yang Yesus mau, dia buat, karena sudah tawanan, sudah disayang, sudah dicinta oleh Tuhan. 
Coba Tuhan bagaimana kurang perhatiannya, saya punya mertua ke Amerika, sendirian. Kita lepasnya juga grogi-grogi, umur 70, perempuan, bongkar, tas-tas semua pada dibongkar katanya, aduh. Di Singapur harus keluar dulu gimana? Saya udah mikir gimana, tapi ada anak satu di Singapur yang akan ke Amerika sama-sama, dia tadi telephone. Heran katanya, begitu masuk di pesawat ada anak Ko Tiong An yang dari Sukabumi mau sekolah ke Amerika, kenal, ngobrol, tas dibawain sama anak muda. Jadi yang umur 70 tahun teh angkat ngagandeuang bangun taya karingrang, mojang priangan. Dari mana, saya ngga tahu Ko Tiong An punya anak mau berangkat pada tanggal yang sama, dengan pesawat yang sama? Sampai disana, Pendeta dari Bethani yang saya engga kenal, ngurusin ini mertuanya Pak Awondatu, diurusin sampai ke Portland.  Sendiri bisa sampai. Nah, banyak orang muda suruh ke Amerika, 3 orang saja takut. Ini nenek-nenek sendirian. Sampai saudara. Bukankah itu kasih sayang Tuhan? 
Nah, kasih sayang Tuhan ini sama kepada saudara dan saya juga. Saudara,  Paulus tidak lebih baik dari kita. Kitapun tidak lebih baik dari Paulus. Kalau Tuhan sayang sama Paulus, Tuhan juga sayang sama kita. Kalau Tuhan bisa pakai Paulus, Tuhan juga bisa pakai saudara. Tuhan juga bisa pakai kita. Dia bisa pakai kita. Jangan saudara bilang aduh, saya nggak ada bakat.  Paulus juga tidak ada bakat. Dia mah bakatnya membunuh, membunuh  orang Kristen. Tapi Tuhan robah menjadi rasul pilihan Allah. S'karang bebaslah. Kalau lagu ini Paulus tahu mungkin dia nyanyi tiap hari.  Bebas oleh darah Yesus. Saudara bisa nyanyi ini dengan semangat tapi bisa keluar air mata.  S'karang bebaslah Bebas oleh darah Yesus. Dia sucikan gnap dosaku Dia sucikan gnap jiwaku. Dengan penuh kemenangan kita bernyanyi Skarang bebas Oleh darah Yesus. Iblis nunjuk-nunjuk: Ah, kamu masih orang berdosa. Tidak! Sekarang aku sudah bebas di dalam Yesus. Iblis bilang kamu berdosa. Tidak! Aku sudah bebas dalam Yesus. Iblis bilang oh, tahun begini tahun begini kamu sudah berdosa. Sama kan Paulus juga berdosa. Tapi begitu kita ketemu Yesus, Yesus dengan darahNya cukup menyucikan kita dari segala dosa. Itu sebabnya jangan kita melupakan, kita harus menghargai korban dari Tuhan Yesus Kristus. 
Kita kembali kepada Efesus. Kita akan lihat ayat 5
3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Dengar baik-baik saudara! Banyak yang saya kenal sebelum kenal Yesus. Saya agama Budha. Saya agama Hindu. Saya agama ini, saya agama itu. Kristen itu satu hal yang baru bagi mereka. Ayat ini berkata: Angkatan dulu tidak diberitakan! Jadi keselamatan tentang Yesus memang tidak dimengerti oleh angkatan-angkatan dulu. Kebudayaan yang paling tua di dunia adalah kebudayaan Tiongkok, kebudayaan Chinese. Dia 2.500 tahun dibelakang. Jadi dalam tahun Masehi, dia 500 tahun sebelumnya. Confucius masih hidup, dia didatangi oleh seorang murid. Murid dia bertanya sama sang Confucius ini: Guru, apa yang akan terjadi sesudah kematian, dibalik kematian?
Confucius bilang begini: Mengurus hidup saja sudah susah, apalagi kita mengurus sesudah kematian! Tetapi kalau kamu mau tahu tentang hidup setelah kematian, tanyalah kepada orang yang akan lahir 500 tahun setelah aku! Kalau kita lihat sejarah gereja, sejarah hidup manusia, Confucius hidup 500 tahun sebelum Yesus lahir. Jadi yang dia bilang itu betul. Kalau mau tahu hidup setelah mati, tanya kepada orang yang 500 tahun akan lahir sesudah aku. Setelah 500 tahun Confucius mati, 500 tahun kemudian Yesus lahir. Karena kebudayaan Chinese, Tiongkok itu 500 tahun lebih dulu dari kebudayaan-kebudayaan yang kita tahu sekarang,  termasuk kebudayaan dari Yahudi. 
Nah, tentu saja mereka sukar menerima Yesus. Tidak mengerti. Buat mereka ada agama. Agama kami Budha, agama kami ini, agama kami ini. Termasuk mertua saya. Mertua saya ini sembahyang  tuhan allah satu hari 3 kali. Agama cungcungcep ini. Ngacung ngacung nancep. Itu saudara-saudaraku, ya. Saya tidak pernah ngajak: Pih, ayo ke gereja, pih, dibaptis. Nggak pernah! Karena dia punya perbuatan jauh lebih baik dari kebanyakan orang Kristen. Ia tidak pernah kua bo orang, dia tidak pernah menghina orang. Dia ketua pengurus Budha disini. Jadi saudara-saudara tahu bahwa 500 tahun setelah Confucius, barulah Yesus lahir.
Jadi kalau kita mau cengli nya, kalau kita mau mengikut Confucius terus, mau nurut sama dia, tanya sama yang lahir 500 tahun setelah aku, yaitu Yesus. Maka orang yang ikut Confucius terima Yesus itu jauh lebih gampang daripada agama lain. Apalagi agama Hindu. Hindu merasa paling tua dia. Tidak diberitakan kepada anak manusia keselamatan itu. Baru melalui Roh nya sekarang dinyatakan kepada rasul-rasul dan nabi-nabi nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi karena berita Injil turut menjadi ahli waris. 
Coba saudara, kita orang kampung, orang kampungan, orang buangan, orang outsider dijadikan pewaris, ahli waris. Coba saja saudara-saudara dijadikan ahli waris. Waktu papa saya meninggal, ada orang Manado datang. Itu papa mu ada kebon kelapa katanya di Manado. Ini oma Tidong bilang  ini opa Yohan ini jadi ke Yan Awondatu. Yan Awondatu sudah meninggal kamu Yo, kamu adalah yang dituakan dari seluruh keluarga Awondatu, Yohanes Awondatu paling besar, paling tinggi. Itu gimana kebon kelapa ini? Si oom nya yang datang ini belum ada kerjaan. Buat oom saja, saya bilang. Buat oom saja. Ah, saya nggak ada harap, saya cuma ngasih tahu saja. Buat oom saja, mau jual jual saja. Urus saja sendiri. Surat-surat bagaimana? Tanda tangan. Nggak usah tanda tangan. Oom urus saja sendiri. Itu kebun kelapa ambil, ambil saja.  Saya punya Kebun Kelapa di Bandung. Stamplas bus. Nah, kemarin ketemu di Manado, waduh, dia peluk saya, Yo, peluk, sudah dapat kebun kelapa. 
Kenapa? Karena saya mah nggak mau rebutan yang begitu begitu. Ya, buat keluarga, silahkan, ambil saja, ambil. Karena saya sudah punya saya jadi ahli waris. Bersama dengan orang percaya yang lain ahli waris dari Kerajaan Surga. Ada haleluyah, saudara ? Aku ini orang kaya. Saudarapun orang kaya.  Jangan suka miskin-miskin diri. Jangan. Jangan suka rendah-rendahkan diri. Waduh kita ini Biar saya miskin disini - Jangan nyanyi itu lagi - Asal kaya di Surga. Aduh, jangan, jangan. Apalagi nyanyi itu pakai kegerakan. Gimana ya kegerakannya. Kancing 3 dan ke 2 dibuka. Biar saya miskin di sini. Nongton bujal. Asal kaya di Surga. Jangan. Kita ini ahli waris dari Kerajaan Surga, saudara-saudara. Oleh karena Kristus kita dijadikan pewaris, padahal kita ini orang buangan, sekarang pewaris. Ini yang dikatakan oleh berita Injil ayat ke 6 yaitu bahwa orang bukan Yahudi saudara dan saya karena berita Injil turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Ayat 7: Dari Injil itu aku telah jadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan Kuasanya. Ayat 3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
Saudara mau mikir apa sekarang? Kekayaan Kristus berapa? Saudara pikir-pikir saja. Kira-kira berapa? Saudara pikir saja. Kalau saudara duga, ini ayat bilang, dia tidak terduga. Jangan saudara pulang dari tempat ini dengan susah hati. Kita punya Tuhan adalah Tuhan yang kaya, yang kekayaannya tidak terduga. Ada haleluyah, saudara? Jangan kita takut. Jangan kita bimbang. Jangan kita bingung. Haleluyah. Kekayaan Kristus tidak terduga justru diberikan kepadaku, katanya Paulus yang  paling hina. Apakah ini tidak membuat kita lebih cinta, lebih sayang kepada Tuhan Yesus. Yang paling hina, orang jahat, pembunuh orang Kristen dipilih oleh Tuhan, dicomot. Ingat itu lagu Yesus mengangkat diriku dari lumpur dosa. Diangkatnya, diangkatnya. Ditaruhkan diatas batu karang teguh. Itu Yesus. Dan b'riku menang slamanya. Baru dia kasih nyanyian. Saudara musti tahu dulu posisi saudara itu dosa kita sudah diampuni. Musti tahu dulu. Kalau nggak, kita hidupnya terus terbongkok-bongkok. Kita mesti tahu dulu dosa kita sudah diampuni. Kita tidak perlu lagi berdosa. Kita sudah bebas oleh darah Yesus.  Itu kasih karunia Allah begitu baik !
Dengar satu cerita. Dengan ini saya mau tutup khotbah saya. Di Amerika ada seorang yang kaya. Dia meninggal. Dia punya anak satu. Bagian harta peninggalan cari-cari dimana wasiatnya, karena dia baru bikin wasiat. Disimpan dimana itu wasiat, tidak ada. Dicari dilemari besi juga tidak ada. Wah, wasiatnya dimana nih. Kekayaan begini banyak. Tidak ada. Tinggal satu pembantu. Pembantu yang sudah tua ini. Dia paling sayang sama anak tuannya ini. Jadi si bagian harta peninggalan bilang: Kamu harus pindah karena tuan kamu sudah meninggal. Anaknya bilang nggak apa-apalah dia tinggal disini. Lalu dia bilang gini: Boleh nggak saya minta satu foto, foto  dari anaknya orang yang kaya ini? Fotonya sudah tua.  Tapi waktu itu masih kecil lagi berdiri anak itu pakai topi lagi kecil. Ini buat saya saja foto ini. Okey. Dia terima itu foto. Dia bersihkan. Waktu dia bersihkan belakangnya ada satu amplop nempel. Dia buka itu amplop. Justru di situ wasiatnya: Semua kekayaan yang di sini, aku berikan kepada orang yang menemukan amplop ini. Justru orang itu menemukan amplop karena dia sayang si anak itu.  Dia menemukan amplop itu. Dia menguasai. Dia jadi pewaris dari kekayaan ini. Ini kejadian betul. 
Saudara akan menjadi pewaris Kerajaan Surga kalau saudara menyayangi sang Anak Yesus Kristus. Kalau saudara memelihara Dia, mengasihi Anak itu di dalam hati kita sebagai foto yang kita simpan baik-baik, dibelakang Anak, Yesus itu, disitulah warisan dan seluruh Kerajaan Surga yang dikatakan tidak terduga itu, menjadi milik saudra. Mari kita berdiri bersama-sama. Haleluyah !     
oleh Pdt. J E Awondatu

Sabtu, 29 Oktober 2011

Haleluya! Formula seperti apa orang yang dekat kepada Tuhan, Alkitab punya tanda, dia otoritas tertinggi. Jadi kalau kita pakai omongan manusia, dia dekat sama Tuhan, dia dekat sama Tuhan, kita ngga kaci. Kita musti pakai Firman Allah. Nah, Firman Allah punya tanda, punya otoritas, seperti apa orang yang dekat sama Tuhan itu. Maka saya akan beri empat atau kalau nanti cukup waktunya, lima, saya akan beri seperti apa orang yang dekat kepada Tuhan itu. Yang pertama dalam Mazmur 145, kita akan membaca, apa yang dikatakan Firman tentang orang yang dekat kepada Tuhan. Mazmur 145:18, kita akan membaca bersama-sama, dua, tiga: 
145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Kalau ayat 18 itu hanya sampai bagian pertama saja: Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya. TITIK. Jadi orang yang berseru kepada Tuhan itu telah dekat, ayat ini akan berlawanan dengan ayat dalam Matius 7, yang berkata : Bukannya orang yang berseru-seru kepada Ku akan masuk di dalam Surga, tetapi hanya orang  yang melakukan kehendak Bapa Ku di Surga. Untung ayat ini tidak berhenti di sana tetapi dia ada kelanjutannya, ayat 18 b, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam, apa saudara-saudara? Kesetiaan. Ini tanda pertama orang yang dekat sama Tuhan, itu dia punya kesetiaan. 
Jadi bukan saya, bukan manusia, bukan pendeta, bukan rasul, bukan nabi, Firman Allah bilang. Orang yang dekat kepada Tuhan, Tuhan dekat kepada orang yang berseru kepada Dia dalam kesetiaan.  Kesetiaan ini barang langka sekarang, saudara-saudara, cari sekarang rakyat yang setia betul kepada cita-cita proklamasi kemerdekaan, itu sudah jarang. Buktinya nih, korupsi ngga bisa diberantas, koruptor belum ada yang diseret ke pengadilan, dijatuhi hukuman, belum ada sampai sekarang. Bayangkan, saudara, hutang kita sudah dari tiga ratus trilyun sekarang sudah meningkat seribu sekian ratus trilyun hanya dalam jangka dua tahun. Mana uangnya itu, jadi barang apa? Nggak ada! Yang ada jadi mobil mewah masuk, orang yang punya nya ngga ketahuan. Jadi orang yang setia pada cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia itu, ngga ada, jarang, barang langka. Baru kepada negara, apalagi kepada Tuhan kita setia.
Suami saja harus setia sama istri, baru Tuhan dekat. Kalau suami tidak setia sama istri, arek meureukeudeuweung kumaha oge ngga bisa Tuhan dekat sama dia, karena Tuhan cuma dekat sama yang setia. Yang amin nya perempuan semua. Saya balik, perempuan juga harus setia sama suami, nah itu. Jadi baik suami maupun istri harus semua setia, karena Tuhan nggak mungkin dekat sama kita, kalau kita nggak setia. Bahkan Firman Allah katakan, mana mungkin Tuhan percayakan perkara yang besar, kalau kita tidak setia dalam perkara yang kecil. Jadi hal yang utama yang diberikan oleh Tuhan kepada orang yang setia adalah Dia mau dekat, Dia mau ngedeketin orang yang setia kepada Dia. 
Di Amerika ada orang Tionghoa kawin sama orang Tionghoa, orang Amerika tapi Tionghoa. Saudara tahu Tionghoa biar belo pegimana mata, nama orang Tionghoa tetap ada tanda-tanda sipit, itu ada. Menikah mereka. Sudah beberapa tahun nggak punya anak, eh satu kali, sudah dua tahun engga punya anak, tahun ketiga punya anak. Suaminya kaget, karena anaknya kulitnya hitam, matanya belo, rambut keriting, hidung pesek, bibir tebel, aduh sedih sang suami. Tapi karena dia cinta sama istri, dia nggak  berani nanya, diem aja. Waktu dikasih tahu, ini anak bapa. Di tanya sama suster, mau dikasih nama apa ini anak? Maka dia bilang, saya kasih nama Sam Ting Long. Sam Ting Long itu kalau bahasa Inggris something wrong, ada yang salah. Jadi dia pake nama Tionghoa, Sam Ting Long, sesuatu ada yang keliru. Mana mungkin papa Tionghoa, mama Tionghoa, anaknya jadi negro ? Engga mungkin, saudara! Sam Ting Long. Ada yang tidak setia, haleluya. Biar Tuhannya, Tuhan kita ini  penuh dengan mujijat, nggak mungkinlah, mujijat biar mujijat, papa Tionghoa, mama Tionghoa, anak jadi negro, nggak mungkin, saudara, biar Tuhan ini penuh mujijat, ada haleluya, saudara-saudara? Jadi kesetiaan ini penting. Setia, setialah, setia sampai mati. Seperti Tuhan Yesus setia sampai mati.
Aduh, saya ingat beberapa waktu yang lalu, ada satu siswa dari Palu. Aduh disayang-sayang sama staf, staf juga sayang sama dia, oh dia ini baik, dia ini baik, dia ini sopan.  Sampai kita katanya harus untuk Cianjur. Ditegur sama saya sedikit saja saya tegor, langsung besoknya minta pulang. Hejo tihang ! Susah jadi setia, saudara. Susah menjadi dapat kesetiaan ini. Susah. 
Ini supaya dapat gambaran. Di Jakarta ada satu bibi, dari Jawa diambil, untuk pelihara satu bayi dari satu keluarga. Bayi ini bayi perempuan. Diasuh sama ini pembantu rumah tangga  yang masih umur 30 an  tahun. Diasuh dari bayi. Ini bayi sampai besar sampai sekolah SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi, berpacaran, sampai menikah, sampai itu bayi yang sudah menikah itu  punya anak lagi diasuh lagi sama ini pembantu. Nyonya Besar yang punya mamahnya dari bayi pertama yang dia asuh itu disebut Nyonya Besar. Itu gaji dari ini wanita pembantu dari Jawa ini dia nggak kasih semua,  dia simpan di BNI dia simpan di tabungan sampai ada 300 juta. Sudah begitu saudara satu kali dia lihat ini pengasuh sudah tua sudah 60 an lebih kasihan matanya sudah mulai lamur.  Panggil saja. Mbok, sini. Dia tidak menikah. Sudahlah sekarang uang  saya kasih 300 juta. Mbok pulang, di sana ada keluarga mau beli rumah tanah  di sana terserah ini uang 300 juta disimpan sudah beberapa tahun dari bayi sampai punya bayi lagi itu bayi. Jadi pulang saja nanti kita antar pakai mobil di mana di Jawa Tengahnya, nanti tahu  sampai saja.
Ngadeprok saudara ini pembantu RT.  Ngadeprok, dia nangis: Nyonya Besar, saya nggak dapat itu uang nggak apa-apa. Saya nggak dikasih  rumah nggak beli tanah pun saya nggak apa apa. Ijinkan saya  berbakti,  ijinkan saya ini melayani keluarga nyonya besar sampai saya mati disini. Saya nggak bisa dipisahkan dari ini keluarga. Saya sudah rasa jadi bagian ini. Maka nyonya besar itu dengan anaknya yang sudah punya anak lagi memeluk ini bibi sambil menangis tiga wanita ini. Kalau begitu bibi kerja disini sudah sampai meninggal. Nah, cari pembantu yang seperti begini susah, saudara. Yang setia yang nggak mikir duit. Banyak pembantu: Neng, kalau bisa mah pinjam dulu gaji yang bulan depan. Walah. Ini saudara-saudara ku, bertahun-tahun dia  tidak tahu gajinya diparoh-paroh dikumpulin, karena induk semangnya juga baik. 
Maka kesetiaan inilah yang membikin hatinya Tuhan  itu saudara-saudara. Saudara yang saya kirim SMS saya kan kirim SMS: Siapa bilang Tuhan itu maha maha bisa?  Tuhan tidak maha bisa. Ada satu yang Dia nggak bisa. Saya kasih ayatnya: Tuhan tidak bisa menyangkal diri Nya. Walaupun kita tidak setia Dia tetap setia. Ada haleluyah? Nah, kalau Yesus itu setia tentu saudara, Dia akan dekat kepada  yang mirip-mirip Dia sifatnya. 
Ayo kita bicara tentang Raja. Raja Saul 40 tahun memerintah - Raja. Daud memerintah 40 tahun - Raja. Salomo memerintah 40 tahun. Semuanya tiga-tiganya Raja Israel. Semuanya memerintah 40 tahun. Kenapa yang cocok dihatinya Tuhan cuma Daud. Itu karena kesetiaan! Sampai Daud itu menyanyi : Kemurahan-Mu lebih dari hidup. Itu dalam bahasa Inggris: Thy loving kindness. Kemurahan-Mu, kesetiaan-Mu. Baca Mazmur itu Daud bicara tentang kesetiaan Tuhan. 
Jadi ini tanda yang pertama. Kalau kita mau tahu ini orang deket sama Tuhan atau ngggak, dia setia. Setia kepada tugas, bisa menempatkan diri. 
Saudara suka nonton sepak bola, kan? Begitu saudara lihat AS Roma bertanding dengan Parma setelah di foto, tukar menukar bendera. Priiit,  semua berlari, menempatkan diri di tempatnya masing-masing. Kiper berdiri dibawah mistar, kanan luar disebelah kanan, kiri luar disebelah kiri, back kanan disebelah kanan, back kiri disebelah kiri, penyerang tengah ditengah, kanan dalam kiri dalam  sudah siap menempatkan diri. Apa yang terjadi bila priiit kiper tiba-tiba menempatkan diri jadi penyerang tengah? Nggak bisa!  Nah,  banyak kita ini nggak bisa menempatkan diri, nggak bisa setia dengan apa yang kita sudah dipercaya sama Tuhan. 
Kita musti belajar setia dengan apa yang Tuhan percaya pada kita. Kebaktian we. Nggak bisa kita datang tepat itu pada waktunya. Yang tepat puji Tuhan,  haleluyah. Murid ko Yoyo. Tapi saudara-saudara,  ada yang suka telat. Yah, masih bisa lah kita dengar Firman. Kita mau dilayani oleh Firman, tapi kita tidak mau melayani Tuhan dengan nyanyian. Mari kita belajar setia. Itu baru yang pertama. Sudah. 
Di Jakarta beredar selebaran   yang diselebarkan  tanpa nama pendeta siapapun beredar  bahwa Yesus akan datang pada tgl 18 September ini, 19 September, dibagi-bagi. Kita mah udah ngerti, kita mah ikut PA, tidak mungkin Yesus datang karena sebelum Yesus datang, 3.5 tahun sebelum Yesus datang, Antikris akan muncul. Kan Antikris belum muncul karena Antikris tidak akan muncul sebelum gereja disempurnakan. Gereja kan sekarang belum sempurna karena masih ada pendeta ditangkap polisi. Nanti kalau gereja sudah sempurna, gereja diangkat ke padang belantara, saudara-saudara ku, baru Antikris turun, 3.5 tahun kemudian Yesus turun, itu nggak usah pake selebaran-selebaran. Aduh, betapa pentingnya, karena Tuhan itu setia kepada janji nya. Tidak ada seorangpun yang tahu kedatangan Dia. Mari kita belajar setia. 
Saudara, saya pribadi lebih menghargai orang atau pengerja yang setia daripada yang pintar. Pengerja banyak yang pinter, tapi saya menilai seseorang bukan dari pintarnya tapi dari setianya.  Buat saya dari situ. Itu karakternya. Dari situ setia. Itu warnanya orang Kristen pertama, pantas Tuhan mau dekat sama orang yang berseru dalam kesetiaan, karena itu karakternya Tuhan, setia. Saya lebih cenderung lebih memilih biar dia pengerja tidak terlalu pandai tetapi setia daripada dia pandai tapi nggak setia. Buat apa ? 
Yang kedua kita baca dalam Injil Matius 3 seperti apakah Tuhan mendekati orang-orang seperti apa di dalam kedekatanNya kepada kita manusia.     
3:1 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 
Saudara yang ikut Family Camp, saudara-saudara sudah tahu Kerajaan Surga, Kerajaan Allah  dengan Rajanya itu satu. Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat. Jadi bagaimana seseorang itu dekat sama Tuhan ? Kalau kehidupannya ada di dalam kehidupan pertobatan. Saya waktu bedstone doa semalam suntuk saya mulai gambarkan beberapa orang jemaat yang sudah tidak hadir lagi. Padahal dulu tua-tua sidang. Dia kaum bapa, pengurus. Jadi ini juga bagi gembala jiwa yang hilang musti diperhatikan ini.  Sudah nggak kebaktian. Jadi saya bawa doa. 
Tuhan mengembalikan biasanya dengan dua cara: Cara yang lembut, kita sadar, bertobat sama Tuhan. Atau kalau kita kita nggak mau bertobat Tuhan pakai cara yang keras. Pukul. Saya harap saudara jangan tunggu dipukul baru kembali. Tapi kita sadarlah, kita bertobatlah. Jadi Tommy Soeharto kalau  menyerahkan diri jauh lebih aman daripada dia ketangkep. Menyerahkan dirilah pasti lebih baik semuanya. Tapi ini sudah kepalang basah, nama sudah jelek, Ibrahim. Tapi saudara-saudaraku, saya punya prinsip begini,  orang sejahat bagaimana masih kok  ada jalan untuk bertobat.Orang yang baik bagaimana dia masih bisa sempat bisa jatuh. Itu sebabnya mari kita mau bertobat. Dan kalau saudara anggap bahwa ah, pertobatan itu untuk jiwa baru. Buat saya mah udah lama sudah 30 tahun ikut Tuhan sudah 40 tahun ikut Tuhan. Masa saya masih perlu bertobat lagi?
Jemaat Efesus di Wahyu masih diharuskan bertobat sama Tuhan,  padahal itu jemaat contoh, jemaat teladan,  jemaat model, masih disuruh bertobat, karena gara-gara jatuh dari kasih mula-mula, tidak cinta lagi kepada Tuhan. Apalagi kita! Mungkin dalam ruangan ini saya ini pendeta adalah yang paling besar dosanya dibanding dengan saudara. Maka kita harus setiap hari itu memerlukan pertobatan. Hati yang selalu bertobat, hati yang selalu bilang: Aduh Tuhan, apa salah saya Tuhan? Perbaiki saya, saya mau hidup  benar dihadapan Tuhan. Daripada kita setiap hari merasa kita ini hebat, kita ini benar. Jangan. Kita lebih baik  tiap hari kita punya perasaan aduh Tuhan apa ada saya salah ini? Saya tidak mau salah dihadapan Engkau,Tuhan. Saya mau punya hati yang bertobat. Hati yang mau berubah.
Ada  2 orang datang di Bait Allah. Yang satu namanya bapa Risi. Parisi: Oh, Tuhan, aku bersyukur kepadamu, karena aku tidak seperti orang-orang lain. Aku bukan perampok, aku bukan pezinah, aku bukan orang lalim, aku berpuasa dua kali satu minggu, aku membawa persepuluhan, dan aku bukan pemungut cukai, seperti orang yang disebelah itu Tuhan. Yang lain pemungut cukai, menghadap keatas saja nggak berani. Dia tepuk-tepuk dada: Ya Tuhan, kasihankanlah saya orang berdosa. 
Apa kata Yesus? Tuh yang belakangan pulang dibenarkan sama Tuhan. Yang pertama biar pakai jubah rumbai-rumbai panjang pakai kemenyan segala, nggak bisa. Karena apa? Karena yang belakangan itu merendahkan diri, dengan hati penuh petobatan. Aduh, saya ini banyak salah Tuhan, kasihani dong saya. Yang satu mah wah, saya Senin dan Kamis berpuasa. 
Maka yang menyenangkan hati Tuhan itu hati yang siap bertobat. Maka Paulus bicara kepada jemaat Korintus: Aku senang kamu susah, kok. Aku senang kamu berduka cita , karena duka citamu itu membawa kamu kepada pertobatan. Bukan duka cita dunia, dukacitamu itu dukacita yang mendekatkan kamu kepada Tuhan.  
Jadi syarat yang kedua karakter yang kedua orang yang dekat sama Tuhan bukan hanya saudara-saudara ku  dia setia, tapi dia selalu mau bertobat.  Nggak akan merasa dia ini  lebih hebat dari yang lain. Mungkin saya banyak kekurangan. Itu hati yang penuh pertobatan.
Yang ketiga: Pilipi 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 
Bahasa aslinya: Tuhan ada dekat.  Oh, yang ketiga tanda orang yang dekat  kepada Tuhan adalah orang yang mempunyai hati yang baik. Liang Sim nya baik.  Co Ho Sim. Tapi hatinya  baik ! Hati itu baik. Saya selalu masih suka iseng-iseng suka  lihat koran Kompas minggu halaman ke dua atau kontak jodoh masih suka iseng-iseng pasang iklan: Seorang gadis Katolik agama,  keibuan, baik, melayani, pengertian, mencari jodoh yang baik. Saya belum pernah baca ada yang baca: Seorang wanita bawel, cerewet, mau menang sendiri, tidak mau diperintah suami, mencari seorang suami yang giginya ompong tiga. Semua cari yang baik ! Coba orang beli mobil, orang beli mobil bekas, apalagi mobil bekas diperiksa dulu. 
Tapi ini semua ingin yang baik. Jadi kita semua ingin yang baik. Ternyata Tuhan juga ingin yang baik. Oh, dikatakan: Biarlah kebaikan hatimu itu diketahui oleh semua orang. Eh, Bung Karno dijelek-jelekin. Sudah ulang tahun yang ke-100 mah wangi lagi aja namanya. Memang orang baik. Kalau orang jelek mah biar parakatengteng-parakatenteng da nanceup we, kacleup. Kalau orang baik mah wulih. Soekarno ini, Soekarno itu. Diinjek. Sampai tahun  66. Sekarang mah, orangnya sudah jadi tengkorak, masih saja namanya dibikin cetak duit 100.000 gambar. 
Tapi  yang diinget dari Presiden-presiden  itu apanya, saudara? Kebaikannya. Presiden yang pertama, Bung Karno,  ini suka wanita. Presiden yang ke-2, Pak Harto, takut wanita, Presiden yang ke-3, Habibie seperti wanita, Presiden yang ke-4, Gus Dur, tidak bisa lihat wanita, baru Presiden yang ke-5,  wanita beneran, saudara-saudara. Presiden kita in aneh-aneh, unik-unik. Tapi yang akan dilihat ini kebaikannya. 
Megawati pidato. Diwawancara rakyat, ada yang senang, ada yang nggak. Tapi kalau kita lihat dari ngomongnya, banyak yang senang sama dia. Rakyat kecil itu senang. Di Aceh. Jadi kebaikan hati ini, saudara, aduh,  ini harta yang luar biasa. Saudara tidak akan diingat kalau meninggal, dari kekayaan saudara. Saudara tidak akan diingat dari kepintaran, dari  kehebatan saudara.Tidak. Saudara akan diingat karena kebaikan saudara. Itu sebabnya jadilah orang baik. Berbuatlah baik. Bekerjalah dengan baik. Janganlah jemu berbuat baik. Janganlah jemu berkarya baik. Janganlah jemu berkata baik. Kebaikan hati kita biar dikenal, biar diketahui oleh orang lain. Oh, bapa itu, si enci itu, ya kita  tahu. Dia baik. Kita tahu rumahnya dimana. Tahu. Orangnya baik. Itu menandakan orang itu dekat sama Tuhan. Yesus Engkau baik, sungguh baik, amat baik.
Di Manado saya baru dengar kesaksian ini. Ada banyak kaset khotbah saya dibawa kesana dibagi-bagi. Dibagi-bagi lalu dibagikan kepada seorang istri muda dari  Jendral Polisi. Orang muslim. Saya tidak cerita banyak, susah-susah cape, pokoknya ibu ini tiba-tiba dia percaya pada Yesus dan dia terima Yesus. Anaknya dia masukin sekolah minggu. Suaminya masih di Jakarta. Mabes Polri, ancam dia: Kalau kamu tetap di  kristen,   perusahaan yang kamu punya di Bandung aku ambil. Dia jawab apa?  Silahkan. Ambil saja. Aku sudah punya Yesus. Makanya dia bersaksi: Aku di dalam Yesus itu begini begini. Anaknya diambil satu yang besar dimasukin pesantren sama suaminya. Si anaknya bilang: Di sini mah gelap, saya nggak betah. Lagi di sekolah minggu waktu di Manado senang. Rebutan. Jadi satu ikut Bapa masuk pesantren satu ikut ibu di sekolah minggu. Tapi ini ibu dia bilang begini.  Asalnya biasanya ikut arisan sama ibu-ibu Jendral, olah raga pagi, wawancara, fitness. Sekarang, bedston sama kaum wanita yang lain, tidak kelihatan ibu Jendral nya. Bedstone berlutut, nangis terharu, penuh Roh Kudus. Saya nggak peduli, katanya, perusahaan saya memang cukup besar di Bandung mau diambil lagi sama suami saya karena gara-gara  saya kenal Yesus nggak apa-apa. Tapi suaminya jadi bimbang, karena dia itu orang baik. 
Nah, saudara kita bagaimana? Iman kita itu sampai ke sana belum tingkatannya? Ini kaset rohani ini luar biasa. Nah, KKR saya di Langoan ini jemaat luar biasa. Maka saya bilang ini pasti Tuhan berkati Langoan. Luar biasa. Ini jemaat Langoan ini kota besar, saudara, yaitu kecamatan. Tidak ada bioskop. Masih ada dokar, mobil bisa dihitung jari. Saya dicukur di Langoan. Tukang cukurnya mani ngadegdeg (gemetar), karena dia buka mulut cukur, saya bilang: Pak,  tutup mulut bau rokok. Maaf pak. Kampung, saudara, tapi bikin KKR 25 hari. Orang yang datang jemaat dari luar kota dikasih makan sama jemaat. Kebaktian jam 7 selesai jam 10. Ada yang mau dibaptis-baptis dikasih makan. Tiap hari 25 hari.  Sebelum KKR,  3 bulan sebelumnya, doa semalam suntuk puasa. Kaum muda nya  puasa bukan 1 hari: 3 hari 3 malam. Belum hamba Tuhan yang diundang minta dikirimin tiket. Dari mana-mana pembicara. Ini sudah tahun ke-4. Kita mah Family Camp aja 2 hari, mani harerese. Kita mah nggak keluar uang. Uang yang keluar itu masuk lagi ke mulut kita. Hanya untuk bayar kamar untuk kita tidur. Mani hese. 
Saya bilang sama jemaat mereka: Jemaat ini pasti diberkati  Tuhan. Nah saya punya khotbah direkam, saudara. Dan video rekaman nya mereka kasih sama saya, jadi saya bawa pulang ini dua. Saya mau bikin dulu CD supaya nanti bisa dibagi-bagi. Luar biasa jemaat. Tiap tahun. Kebaikan jemaat ini kesana kemari. Di Indonesia, saudara,  tidak ada gereja besar mana bikin KKR 25 hari. Tidak ada. Cuma ini. Kecamatan Langoan. Tapi pada hari ke-3 saya lihat satu penglihatan. Setelah saya khotbah, Roh Kudus turun, saya lihat satu penglihatan. Saya lihat ada satu kota gedung bertingkat kiri kanan berwana biru semua dan di jalan itu, saudara ku, ada harta yang banyak mas perak tapi aneh berwarna biru dalam penglihatan itu.  Hilang itu penglihatan. Saya ambil mike lagi. Saya pinjam, mereka lagi berdoa.
Saya bilang: Saya minta perhatian. Saya baru lihat penglihatan. Saya lihat satu kota besar dan saya lihat banyak  mas perak harta yang indah-indah yang tidak ada orang ambil. Dan Tuhan suruh saudara ambil. Dan Roh Tuhan kerja lagi. Tapi habis kebaktian selesai, habis makan, gembala sidang ngomong begini: Yang brur lihat itulah vision penglihatan pantekosta pertama dulu pertama yang pendeta-pendeta senior dulu lihat pertama, bahwa mereka melihat ada banyak harta yang besar, yang banyak,  tetapi tidak ada orang  ambil. Dan saya ingin kasih tahu kepada saudara, jemaat itu bilang: Sekarang kami mendapatkan  keyakinan kembali karena pdt Awondatu melihat penglihatan yang sama,  padahal kami tidak pernah cerita kepada pdt Awondatu. Pendeta nya sudah meninggal, sudah lama. Itu penglihatan pertama di Langoan. 
Saya bilang apa itu harta, apa itu kekayaan? Itu kebaikan-kebaikan Tuhan. Saudara-saudara, seperti tadi  kesaksian saudara kalau mau jujur Tuhan itu baik. Tiap hari kebaikanNya banyak. Itu harta yang seringkali kita tidak mau pakai. Kita kaya  dibutakan sama Iblis dari kebaikan Tuhan. Kita dibutakan, nggak mau lihat kebaikan Tuhan. Coba kalau kita jujur, Tuhan itu baik kan.  Ayo  kita lagi di sini, anak  kita  di mana, orang tua kita di mana? Suami kita di mana? Istri kita di mana? Siapa yang jaga mereka? Usaha kita bagaimana?  Kan Tuhan. Kalau lagi tidur ? Tuhan itu baik. Jadi ambillah itu harta kekayaan. Ini yang ketiga. Jadi saya tidak bisa sampai lima. Ini yang terakhir yang ke empat.  Kisah Rasul   
2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 
Haleluyah? Tidak ada kata dekat tapi kalau Tuhan berdiri disebelah kanan,  itu kan artinya dekat. Orang sekarang lebih hebat, lebih pintar dari Raja Daud. Kiri kanan ku ada Tuhan. Depan belakang ada Tuhan. Atas bawah ada Tuhan. Di sekelilingku ada Tuhan. Daud mah beda nggak usah kiri kanan. Disebelah kanan saja. Aku lihat Tuhan ada disebelah kanan. Aku memandang Dia. 
Tanda yang ke-4 orang yang dekat sama Tuhan: Matanya selalu memandang Tuhan. Saudara,  kalau saudara pandang manusia banyak salah.  Pandang trus pada-Nya ... Jangan menoleh jalan t'rus ... Jangan pandang salah orang lain ... Pandang saja Yesus.  Kalau saudara lihat saya, saya  banyak kekurangan, saya banyak cacat cela, saya banyak salah. Saudara lihat nabi, saudara lihat rasul, rasul  mana yang nggak ada salah?  Nabi mana yang nggak ada salah?  Ada cacat, ada kekurangan. Raja mana yang nggak keliru? Ada kekeliruan. Tapi kalau kita memandang kepada Tuhan, Tuhanlah yang sempurna. Jadi belajarlah kita memandang Tuhan. Ada cape sedikit,  lelah sedikit, mungkin saudaraku ada  lesu di dalam pekerjaan Tuhan, pandang pada Tuhan. 
Saya selalu ingat itu cerita di Israel waktu mereka dipagut ular tedung karena Tuhan marah. Mereka makan daging sampai daging itu di celah-celah gigi, rakus mereka makan. Daging mentah dimakan. Padahal masak dulu, itu maunya Tuhan. Tuhan marah. Tuhan kirim ular tedung. Dipagut nggak lama mati. Tapi Musa datang pada Tuhan. Tuhan, kalau begini mati semua nih orang Israel. Mata sudah mendelik-mendelik. Tuhan bilang: Coba bikin ular dari tembaga, gantung diatas kayu, suruh yang baru dipagut ular tedung itu lihat itu ular tembaga. Biarpun dia udah mau mati asal matanya masih bisa lihat itu ular tembaga dia hidup. Maka orang Israel yang sudah kepagut ular tedung, sudah mau mati, racun sudah menjalar, tapi Musa bilang lihat ini ulat tembaga. Lihat -  sembuh. 
Ular yang dibelitkan pada kayu itu menjadi lambang Yesus. Tahukah saudara bahwa toko obat apotik  lambangnya adalah ular yang dibelitkan. Buat mereka racun ular jadi obat, tapi buat kita ular yang dibelitkan itu adalah ular tembaga. Tembaga itu dosa yang dihukum, yang dihancurkan. Jadi siapapun kita sudah tidak ada harapan, tapi kalau mata kita masih bisa memandang kepada Tuhan Yesus - selamat. Ada haleluyah, saudara ? Apapun problem saudara pada malam hari ini. Apapun persoalan saudara. Apapun pekerjaan saudara. Apapun yang menjadi saudara punya beban persoalan. Saudara-saudara mau mati rasanya. Usaha-usaha mata pencaharian. Jangan takut. Pandang kepada Tuhan. Pasti Tuhan akan menghidupkan saudara. Mari kita berdiri bersama-sama. Kita masuk dalam Tuhan. Haleluyah.  
oleh Pdt, J  E Awondatu
-- o --  

Jumat, 28 Oktober 2011

Haleluyah?  Selamat sore, selamat berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertama-tama, saya tidak lupa mengucapkan terima-kasih atas puisi yang sudah dibacakan oleh Ibu Sambas, yang sangat menyentuh hati saya. Tapi mari malam hari ini, semua doa-doa itu kita kembalikan kepada Tuhan yang patut dipuji, yang patut ditinggikan dan dibesarkan. Doa saudara untuk saya, saya tetap harapkan, supaya Tuhan tetap, bisa kita bersama-sama lebih lama. Mazmur pasalnya yang ke-5, kita akan membaca ayatnya yang ke-13:
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Mari kita baca bersama-sama. Mulai minggu ini kita akan mendengar Firman Tuhan dengan seri mengenai Keberadaan Allah. Karena apa? Karena banyak kali kita ini miss conception, kita salah konsep tentang Allah kita. Kita keliru tentang Tuhan kita. Karena kita keliru menilai tentang Tuhan kita, maka cara kita datang kepada Tuhan pun keliru oleh karena penilaian kita yang keliru. Tetapi saudara-saudara, kita akan melihat dari Firman Allah (FA)  bahwa di dalam Sabda Tuhan beberapa minggu ini kita akan melihat bagaimana keberadaan Allah itu di dalam kehidupan kita.   
Mari kita lihat ayat 13 ini bagian a:  Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar.  Di dalam salinan lain bahasa lain ayat ini ada satu kata yang hilang, yaitu sebab Engkaulah yang memberkati dengan limpah orang yang benar. Saudara bisa aminkan ini ? Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memberkati kita dengan limpah. Tuhan kita bukan Tuhan yang medit, yang skaker, Tuhan yang pelit, Tuhan yang berhitungan, Tuhan yang menahan sesuatu dari kita. Tidak. Tapi dikatakan Ia memberkati orang yang benar dengan limpah. Dengan kelimpahan yang luar biasa. Dengan kelimpahan yang sukar kita katakan.  Ia memberkati orang benar dengan limpah. Di dalam Mazmur 116 kita melihat hal yang lain. Mazmur 
116:1. Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.
116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"
116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.
116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.
116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu. 
Ayat ke-7. Di sini juga ada satu kata yang hilang. Ayat ke-7: Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik yang limpah kepadamu. Dalam Mazmur yang tadi kita mendengar bahwa Tuhan memberi berkat yang limpah. Sekarang kebaikan-Nya pun saudara-saudaraku, limpah. Bahasa Inggris memakai kata 'bountifully'. Itu limpah.  Nggak kehitung. Limpah kebaikan-Nya kepada kita! Saya baca saja begitu tidak usah sampai selesai khotbah,  saudara punya penilaian kepada Tuhan sudah akan berubah. Visi kita tentang Tuhan itu akan berubah, yaitu memberi berkat dengan tidak menahan, Dia beri berkat dengan limpah. Tapi dilain pihak Ia juga memberi kebaikan kepada kita juga dengan limpah. Tuhan ini Allah kita. Berkatnya limpah. Kebaikan-Nya Tuhan itu limpah. Nggak ada batas! Ayo, kalau bilang Tuhan punya kebaikan ada batasnya, batasnya itu di mana? Kebaikan Tuhan itu limpah. Baik. Luar biasa. 
Kita mau melihat sekarang ini Allah kita yang limpah. Dia limpah dengan berkat, Dia limpah dengan kebaikan. Kalau sampai saat ini kita belum mengalami berkat, belum mengalami kebaikan, bukan salah Tuhan!  Alkitab sudah berkata Allah kita Allah yang limpah  berkat, limpah dengan kebaikan. Kita mau masuk dalam Perjanjian Baru, untuk melihat seperti apa limpahnya Tuhan itu kepada umat-Nya, sayangnya Tuhan kepada saudara dan kepada saya. Kita lihat dulu Efesus. Saudara yang kebaktian hari Rabu, saudara tidak usah bingung lagi karena saudara  ikut PA, tetapi saudara yang tidak datang hari Rabu saudara akan mendapat pengertian yang baru pada ayat-ayat  ini. Efesus
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak ( bahasa asli lebih limpah) dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 
Jadi Allah yang kita sembah di dalam Kristus Yesus itu dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan - minta atau  kita pikirkan. Jadi saudara, nih saya kasih lihat, saudara pikir ingin disini, Tuhan mah udah di sini pikiran-Nya. Cuma pikiran kita belum sampai disini. Contoh Ayub, saudara-saudaraku. Dia habis-habisan potol total miskin, istri tinggalkan dia, dia sendiri bisul, kekayaannya habis. Orang nilai dia disini, tapi Tuhan mah sudah lihat disini. Dia diberkati dua kali lipat diakhirnya. Istrinya kembali, anaknya dikembalikan 10 lagi, kekayaannya dikembalikan 2 kali lipat. Ada halleluyah?
Ini membuktikan bahwa Tuhan nya Ayub adalah Tuhan yang limpah bukan Tuhan yang membikin kita umat-Nya jadi potol.  Tidak. Tuhan yang limpah. Jadi kalau kita baca cerita Ayub kita musti yakin   bahwa kalau Ayub diberkati dua kali ganda, Tuhanpun sanggup memberkati kita dalam toko usaha, mata pencaharian,  pekerjaan - apapun juga,  dengan limpahnya. Filipi 
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Nah bagaimana kekayaan Tuhan karena kekayaan Tuhan itu bisa memberi kepada kita dengan limpah? Dia memberi kepada kita dengan limpah. Menurut kekayaan-Nya. Jadi jangan saudara pikir Tuhan itu tidak sanggup. Nah, saya selalu cuci otak saya setiap pagi bahwa Allah saya di dalam Yesus itu Allah yang kaya raya yang luar biasa dan limpah.  Dia tidak mau lihat anak-anak-Nya kere. Ayo saudara sebagai bapa dan ibu jasmani, saudarapun berusaha disegala tingkat ingin lihat anak saudara pakai bagus, makan bagus cukup, kalau bisa lebih banyak uang biar ia sekolah berkendaraan bisa beli motor bisa lagi beli mobil kalau memang mampu diberkati Tuhan kenapa tidak. Karena saudara ingin yang terbaik  untuk anak saudara. Masa Bapa kita di Surga tidak demikian? Dia juga ingin kepada kita anak-anak-Nya ingin berkat-berkat yang baik.
Kalau sampai saudara mempunyai berkat Tuhan,  saudara bisa beli Handphone 3 juta,  5 juta 10 juta HP ada,  itu nama Tuhan dipermuliakan. Ada haleluyah saudara? Puji Tuhan. Saudara bisa mempunyai toko, warung diberkati Tuhan, saudara bisa beli mobil, motor, sampai saudara bisa ikut Family Camp  - itu diberkati Tuhan. Saudara nggak usah minta lagi hal- hal yang kekurangan saudara sudah diberkati Tuhan. Allah kita Allah yang limpah loh saudara. Bener. Jadi saya cuma kenapa dia, kenapa dia susah? Saya nggak mau banyak bicara. Pokoknya bukan salah Tuhan saja! 
Coba kita baca dulu beberapa ayat, lalu pelan-pelan kita masuk. Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 
Saya tidak perhatikan pertama-tama tapi Roh Kudus buka: Segala kelimpahan! Di rumah tangga ada kelimpahan damai, kelimpahan sukacita, anugerah, tidak cekcok, ngomongnya tidak cerai melulu karena ada kelimpahan damai, ada kelimpahan bahagia, cocok, berkat. Di perusahaan ada kelimpahan berkat, ada kelimpahan hasil. Ini janji dari Tuhan. Jiwa kita limpah dengan anugerah, limpah dengan damai, limpah dengan suka cita. Saudara boleh cari di toko serba ada di Jakarta sampai di New York apakah ada dijual damai sejahtera? Tidak ada. Damai sejahtera hanya diberi oleh Yesus Kristus. Hanya diberi oleh Dia sendiri.  Itu sebabnya jiwa kita limpah.
Kalau di Jakarta  sudah nyanyi Jiwaku merindukan-Mu udah nangis. Bukan nangis sedih tapi nangis karena jiwanya limpah dengan ucapan syukur, limpah dengan syukur. Nyanyi. Limpah. Parkir berapa? 700 perak parkir.  Ya kalau orang limpah kasihlah 1.000. Belajar hidup dalam kelimpahan. Jangan kaya orang Arab. Cau (pisang) sabaraha sasisirna? Neng, 5.000,  da cau raja. Geus 3.000 lah, sok 3000.  5.000 neng, eta teh ti Salaeurih, ditanggung ku amang, hese eta teh subuh-subuh ... tos 5.000 neng, murah. Ah, komo diditumah 2.000, enggeus 3.000 ... bari leumpang. Karena nggak dikasih balik lagi.  3.250.  
Tuhan kita Yesus Kristus yang penuh dengan kelimpahan Dia lihat dari Surga: Ini anak-Ku yang katanya hidup berkelimpahan  nawar cau siga orang Arab. Medit pisan. Nggak mikir metik pisangnya, ngangkutnya pakai angkot, diangkat pakai angkot. Kita mah cuma tinggal bayar goceng makan cau raja.  Saudara sendiri anak Raja. Jangan beli saudaraku pisang buruh karena saudara anak raja. Saya agak sukar beli pisang Ambon sekarang karena orang Ambon item pisangnya putih.  Jadi bingung saya. Tapi saudara anak Raja, beli pisang raja. Harus seperti anak Raja dong. Jangan nawar ka rakyat leutik teh aduh  mani meureukeudeuweung. Tukang beca ditawar. Kalau sampai bisa meunang  murah teh aduh kaya dapat piala! Meuli sabaraha eta di pasar? Sa Ceng Go (3.500). Tah Ceng Cit Pua (1.750) Ni mah kamahalan meuli! Saudara-saudara nggak apa-apa kemahalan karena kita punya berkat banyak dari Tuhan. Kita menolong orang susah. Ada haleluyah, saudaraku? Lain royal, kita tolong orang susah. Belajar hidup dalam mental kelimpahan, bukan mental orang miskin.  
2 Korintus 9 mentalnya orang  yang kelimpahan.  
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." 
Camkan. Ingat sampai mati. Orang yg menabur sedikit - ini Tuhan kasih ajar lama dari tahun 1974 saudara - akan menuai sedikit. Saya undang Pdt Cruckshank sama istrinya datang di Indonesia karena saya pikir begini dulu ia bayarin saya ke Canada 2-3 kali ke Amerika. Dia bayarin tiket saya. Jadi saya bilang Brur Hugh Cruckshank bawa istrimu yang namanya jug Siu Yang bawa kesini  ke Indonesia. Saya bayar tiket suami istri pulang pergi. You datang aja. Dia kaget. Wah, kalau begitu saya mesti pikir-pikir dulu. Kasih waktu saya 3 hari. Akhirnya dia telpon: Aduh saya ada halangan tidak bisa datang. Bukan saya kebanyakan duit. Bukan. Yang menabur sedikit menuai sedikit. 
Saudara di dalam pekerjaan Tuhan, aduh jangan itungan. Jangan meureukeudeuweung. Kenapa tangan teh begini terus. Ieu cenah aya lem tikus kepencet jadi susah buka teh. Camkan. Menabur sedikit menuai sedikit. Kenapa ? Karena kita harus punya  mentalnya Bapa. Mentalnya sang Bapa. Maka kalau kita datang sama Bapa, kita nggak malu dong ingat kita juga suka memberi. Kalau kita  kopet medit skaker pelit kopet. Tuhan beri padaku selimpah-limpahnya. Ari maneh sarangan kopet. Beri Tuhan aku dengan kelimpahan. Kamu sendiri medit. Tuhan tidak mungkin memberkati orang yang medit. Kadang-kadang  saya pikir ada ibu bapa yang suka kirim masakan ke rumah aduh saya pikir 1 macam  dah sudah cukup. Nggak usah banyak. Dikirim 3-4  macam. Sampai saya bilang duh ibu jangan banyak-banyak. Kan yang makan bukan bapa saja. Memang betul juga. Saya pikir itu orang yang memberi sedikit akan menuai sedikit tapi yang memberi banyak akan menuai banyak. Dibelakang gereja ini dulu saya masih kecil kelas 6 SD masih suka mancing beureunyit. Saudara mungkin dari Menado  belum  tahu apa itu beureunyit itu ikan kecil  kalau di sana disebut nike. Itu  kita pancing pakai benang gedebog pisang. Terus kita ambil remeh nasi taruh saja diujungnya karena mulutnya kekecilan itu ikan nempel tidak usah pake pancingan. Untuk beureunyit ikan kecil ini pakai benang. Reuseup da budak leutik keneh urang teh harita mah. Begitu satu kali saya mancing di Pulau Seribu jam 4 sudah ada dikapal sama bapak Dicky Saroinsong.  Masih ngantuk kita ke laut. Kemana dulu, pak? Kita beli udang dulu. Udang besar-besar saudara. Mau mancing apa, pak ? Kita mau mancing ikan tongkol. Pancingannya musti udang.  Beli udang mahal mahal tapi untuk tongkol. Jalan kita.  Pelan-pelan jalan. Nyamber itu tongkol. Segede gini. Panjang segede gini. Beureunyit hanya remeh saja.
Nah banyak diantara kita ingin tongkol, Tuhan berikan tongkol tapi memberi kepada Tuhan remeh. Mental kita bukan mental orang yang berkelimpahan. Mental kita mental remeh mental beureunyit.  Iblis tutup pikiran kita sampai kita tidak bisa lihat  bahwa  Tuhan itu sanggup memberikan memberkati kita itu tidak bisa lihat. Jadi kita mah udah biasa saja susah, udah biasa berkekurangan. Udah biasa saja begitu. Iblis tutup.  Iblis datang  untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan tapi Aku datang untuk memberikan hidup yang berkelimpahan. Tapi kita nggak pernah ngalami. Kenapa janji Yesus ini tidak pernah kita alami hidup limpah. Kenapa kita tidak alami hidup limpah ini ? Bukan salah Tuhan! Haleluyah! 
Kalau saudara kolekte,  biasakan pilih uang yang bagus yang baru karena pemerintah nyetak baru terus. Jangan yang busuk yang bau terasi yang sudah 3/4 saudara taruh dikantong kolekte. Saya mah tidak pernah ngitung. Saya tdk pernah tahu berapa kolekte berapa perpuluhan kecuali orang kasih sama saya langsung. Sudah bertahun tahun saya tidak pernah tahu dan tidak mau tahu dan aku tetap hidup berkelimpahan tanpa kolekte dari Cianjur. Jangan saudara anggap saya sebagai pribadi hidup dari kolekte Cianjur. No. Saya hidup dari Tuhan. Tuhan saksinya. Yang jemaat dari Cianjur sudah kasih cukup untuk RT keluarga saya. Tapi saya sebagai pribadi ini itu sudah Tuhan pakai banyak tangan banyak cara. Itu sebabnya saya ingin  bagi kepada saudara. Saya cerita ini bukan karena saya kekurangan tapi karena sudah limpah  saya cerita ini.  Belajarlah saudara membawa persembahan itu dari rumah sudah dipersiapkan. Tuhan saya mau kebaktian sebentar. Persiapkan persembahan saudara. Dibungkus atau kalau tidak dipersiapkanlah. Jangan mau kolekte sibuk  karcis bioskop masuk. Jangan. Belajar mental berkelimpahan. Orang yang ngomong halleluyah tapi tidak memberi berkelimpahan awas tuh sudah dicatat sama Tuhan.
Di Surabaya ada satu pemuda umur mungkin 38 tahun. Letak jantungnya nggak betul. Umpamanya kalau jantung kita semua begini letaknya, dia punya letaknya agak lain. Nggak  normal. Dia punya istilah waktu dia bersaksi jantung saya dipasang sama Tuhan baru karena  orang lain mah begini dia punya mah begini. Dia punya kekayaan tanahnya saja 5 x Kelapa Gading. Anak Tuhan. Masih 38 tahun. 5 x Kelapa Gading. Tapi waktu dia saksi begitu orang lain yang saksi bukan dia tapi dia waktu  bersaksi saya bilang tidak heran. Tidak heran kalau saya dengar kesaksian. Karena apa saudaraku?  Dia diundang disatu desa untuk beri kesaksian. 16 Agustus dia harus bersaksi disatu desa satu gereja kecil. Tapi tiba tiba dia diundang oleh Pak Harto waktu itu Presiden untuk datang di Istana Negara. Itu orang-orang pedagang bisnisman saudaraku,  itu tunggu undangan dari Istana.  Itu kebanggaan mereka. Kalau sudah dapat undangan dari Presiden waduh, semua dibatalin untuk datang ke Istana. Tapi dia balas minta maaf tidak bisa datang ke Istana karena saya diundang lebih dahulu oleh Bapak saya dari Surga untuk memberi kesaksian di satu jemaat yang kecil  di desa. Maka saya katakan tak heran Tuhan berkati dia. Karena dia berani tolak Presiden punya undangan, hanya untuk bersaksi di satu gereja kecil. Nah, kita bisa nggak gitu? Kita kalau sudah mau ke gereja jam 5.00 ada family, barang datang,  jadi moal ka gereja? Aduh,  ko Yoyo oeh teh edek ka gereja barang datang. 
Tadi pagi saya bicara mengenai seorang pemain golf. Saya waktu main golf dikasih tahu musuhmu main bagus main jelek kamu jangan ada urusan sama dia, urusan kamu, kamu  main sebaik-baiknya. Dia curang ngitung atau tidak curang bukan urusan mu, urusan mu kamu jangan curang main. Orang itu curang main sudah jangan masukan dalam  hati supaya permainan kamu tidak rusak. Main saja sendiri. Si Caddy menjengkelkan jangan taruh dalam hati - namanya saja caddy. Sudah, kamu main sebaik-baiknya. Saya belajar banyak. Sudara-saudara, saya tdk heran saudara ini 38 tahun diberkati Tuhan luar biasa karena dia nomor satukan Tuhan, nomor satukan Yesus, kebaktian, nomor satukan  doa, nomor satukan Dia, nomor satukan Yesus. Makanya nggak heran. Bisnisnya itu nggak seret gampang semua  lancar. Karena apa? Dia nomor satukan Tuhan,  prioritaskan Tuhan. Kalau kita prioritaskannya  diri kita sendiri, prioritaskan kesibukan diri kita sendiri, ya saudara-saudara  Tuhannya  no 16, Tuhan juga bikin kita no. 16.  
Jadi saya punya pengalaman begini, ya saudara. Mungkin barangkali bisa sama siapa tahu. Saya nggak minta ini nggak minta itu sama Tuhan. Pokoknya mah saya kerja saja. Saya kerja kerja kerja saja. Pan Dia saya punya Boss. Tuhan itu saya punya Boss. Boss saya kan nilai saya punya kerja sampai di mana. Bener apa nggak.  Ngelantur atau nggak Boss saya yg nilai dong. Kan saya kerja buat Tuhan.  Orang mau nilai ini mau nilai itu sebodo amat. Itu urusan saya main golf dalam hal rohani. Saya tidak mau pusing. Orang mau muji, orang mau ngolok, orang mau jengek, orang mau mereupan sabodo amat. Itu urusan dia. Tapi saya mau berkenan di hadapan Boss saya.
Kalau Boss saya memberkati saya tentu saja Dia ada penilaian tertentu. Nggak mungkin Tuhan memberkati seseorang yang malas, yang  tidak mengutamakan Tuhan. Itu pengalaman saya.  Begitu saya tidak mengutamakan Tuhan, berkatnya itu tidak ada. Tapi begitu saya menomor satukan Tuhan lagi,  apa -apa Tuhan,  sedikit sedikit Tuhan,  eh dia datang lagi.  Prinsip saya itu: Allah kita memberi berkat  dengan limpah. Allah kita memberi kebaikan yang limpah. Ayat yang lain berkata: Kemurahan Mu itu limpah. Anugerah-Nya limpah.
Banyak kalau saya mau bicara  mengenai kelimpahan. Banyak sekali. Mata saya karena usia fokusnya sudah berubah. Kalau saya buka kaca mata saya, saya tidak bisa lihat yang duduk dibelakang. Bisa lihat orang tapi bentuk hidungnya, bentuk apanya saya nggak bisa lihat. Begitu juga yg dekat saja saya bisa lihat ngegebleg saja tulisannya. Ini ada dua. Jadi kalau saya pakai kacamata ini, saya bisa lihat - jelas,  kalau saya buka saya tidak bisa lihat.  Tapi kalau pakai kacamata saya bisa. Nah, saudara-saudara kita musti pakai kacamata FA untuk  menilai Tuhan. Jangan menilai Tuhan tanpa kacamata FA. Kabur.   Tuhan itu baik. Apa betul ? Kabur. Tuhan itu memberi berkat limpah. Apa benar ? Kabur. Coba pakai  kacamata Firman. Oh, terbuka. Itu terbuka. Ini terbuka. Semuanya terbuka. 
Dirumah kita ini harus menghemat air. Air ledeng diminta supaya tidak dipakai cuci tangan, cuci piring, cuci pakaian. Kalau cuci tangan saya minta coba airnya sedikit saja cuci tangan cepet-cepet saja, jangan airnya wrrrr. Di wastafel itu kalau cuci pisau jangan seenaknya sambil ngobrol pisau dicuci air wrrrr karena airnya itu lagi kurang cepet habis. Tapi sekarang sudah diperbaiki. Kita pasang tower tinggi tinggi kita pasang berapa 500 liter air apa 1000 liter saya nggak tahu pokoknya dari itu Tuhan punya berkat itu sumur tidak bisa kering-kering. Dipompa dari sumur keatas dan dari atas diturunkan kepada seluruh. Sekarang karena sudah banyak airnya nggak usah saya teriak-teriak lagi nggak usah cuci muka mandi  gejebur ge edek guyang ge sabodo teuing. Airnya banyak. Ada haleluyah, saudara-saudara? 
Nah, sekarang Tuhan kita itu limpah. Jangan kaget saudara ada satu ayat luar biasa dalam Kitab Ulangan  
8:1 "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
8:10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. 
Ada haleluyah, saudara saudara? Tuhan ingin memberi saudara kenyang supaya kita bisa memuji Tuhan. Lihat kebaikan Tuhan. Berkat-Nya limpah. Kebaikan-Nya limpah. Engkau makan  roti nggak usah hemat-hemat. Coba beli roti di toko roti. Suruh aja pembantu kita. Dia mah tidak ngerti beli roti dikasih mah roti yang kemarin. Da nggak laku tea. Kalau di negri Belanda mah roti yang kemarin sudah tidak dimakan. Dibungkus bungkus kirim ke Afrika. Orang Belanda nggak makan roti yang kemarin. Kita masih makan da ngeunah komo dicocol kinca duren mah tambah lama tambah nikmat. Tapi orang Belanda tidak makan roti yang kemarin. Makan hari ini ada sisa berapa? 8 potong? Bungkus,  kirim ke Afrika. Kumpul. Jadi tiap hari itu ber kontainer-kontainer roti dikirim ke Afrika orang yang kelaparan itu. Dari orang-orang Kristen di Belanda. Tuhan itu menggenapi janji-Nya.  Bukan royal, bukan bukan. Saudara hidup limpah itu bukan royal teu pararuguh. Limpah. Hayang naonnya eh aya we duit teh. Hayang beunghar aya. Hayang meuli ieu aya.
Sekarang mah pan zaman  ketat. Perempuan juga pakai celana sampai ketat sekali.  Itu teh kurang bahan. Kalau orang kelimpahan mah jangan ketat-ketat  da limpah urang mah. Beli bahan yang leuwihan saeutik. Tong ketat-ketat teiung. Da duit loba. Kita mah punya bahan banyak. Ngan tong loba-loba teuing mani siga  seprei. Tapi maksud saya saudara  kita ini hidup dalam kelimpahan. Ada halleluyah saudara ? Baik sekali Tuhan. Aku ini seringkali salah diartikan. Orang datang padaKu itu seringkali takut-takut. Lihat anak terhilang. Takut-takut. Ya Bapa jadikan saja saya si Cecep saja, jadikan saja aku pembantu rumah tangga saja. Oh, bapanya limpah. Bikin pesta. Kasih sepatu baru, kasih cincin,  pakai baju baru, bikin pesta. Kakaknya marah marah. Saya nggak penah dikasih anak kambing. Eh.  Bapanya bilang, semua milikku milik kamu. Limpah.
Saya punya ibu angkat dulu di Canada. Dia pernah kirim saya uang untuk beri motor Suzuki dulu, dia yang  belikan saya dari Canada. Ini ibu angkat saya saya tulis surat bilang terima kasih kita di dalam Tuhan bisa memberi. Dia balas begini. Sebelum kamu memberi,  belajar dulu kamu menerima dari Tuhan. Belajar dulu kamu menerima bahwa Tuhan itu  - He is a giver. Dia seorang pemberi yang luar biasa. Dan nanti kalau sudah terbuka matamu bahwa Ia seorang pemberi yang luar biasa, baru nanti matamu bisa  terbuka engkau  ingin  seperti Yesus. Engkau ingin juga memberi. Sekarang belajar dulu terima dari Dia. Nanti kalau saudara sudah lihat waduh ini berkat Tuhan begitu besar, saudara ingin  memberi. Saudara ingin seperti Yesus. Masa saya menerima terus. 
Seringkali  kalau sembahyang  bedston begitu berlutut: Oh, Tuhan, Engkau tolonglah saya, Engkau tolonglah  peternakan saya, Engkau tolong ayam petelur saya, ayam pedaging saya, anjing-anjing peliharaan saya si Bleki  dan si Bronce Tuhan, Engkau tolong anak saya, cucu saya  saya saya saya ...ngai ngai ngai wo wo wo - semuanya saya. Tapi nanti kalau saudara sudah di dalam Tuhan: Oh, Yesus terpujilah nama Tuhan. Nggak mau minta, maunya memberi.  Haleluyah. Terpujilah Tuhan.  Glory Yesus. Haleluyah.
Dulu  di Beiji saya jadi staff, sekarang ada satu hamba Tuhan, sekarang sudah jadi Gembala Sidang, namanya Matios Pontoh. Dia kalau sembahyang siang 3 jam. Adiknya Om Mandey itu Robby Mandey satu kelas.  Dia panggil Mateos. Mateos aku itu kalau sembahyang 10 menit sudah bingung mau ngomong apa lagi sama Tuhan. Nggak ada bahan lagi habis.  Kamu itu 3 jam ngomong apa saja sama Tuhan. Dia bilang ah saya nggak ngomong, saya nggak minta, saya cuma puji Tuhan. Memang gitu saja doanya.  Dia duduk di aula: Glory. Haleluyah Yesus. Manis Engkau. Terpujilah nama-Mu.  Haleluyah. Nggak minta lagi. Tapi satu kali dia siram kembang,  dia bilang sama Pak Robby Mandey ini: 'Aduh sudah lama nggak hujan ya, saya mau minta sama Tuhan mau minta hujan'. Ketawa ini Robby. Ah, kamu mau minta hujan, wong lagi musim kemarau kering begini minta hujan. Dia masuk kamar dia berdoa. Setengah jam dia berdoa hujan turun, merinding dia. Robby Mandey merinding. Saudara-saudara memang sekarang  belajar dulu kita. Haleluyah. Sembahyang apa. Tapi  nanti  lama-lama  kalau  sudah kita dalam di dalam Tuhan kita udah nggak  minta lagi.  Kita memberi. Ayo

Oleh : Pdt. J. E Awondatu

Kamis, 27 Oktober 2011

Haleluyah?  Selamat sore, selamat berbakti dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertama-tama, saya tidak lupa mengucapkan terima-kasih atas puisi yang sudah dibacakan oleh Ibu Sambas, yang sangat menyentuh hati saya. Tapi mari malam hari ini, semua doa-doa itu kita kembalikan kepada Tuhan yang patut dipuji, yang patut ditinggikan dan dibesarkan. Doa saudara untuk saya, saya tetap harapkan, supaya Tuhan tetap, bisa kita bersama-sama lebih lama. Mazmur pasalnya yang ke-5, kita akan membaca ayatnya yang ke-13:
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Mari kita baca bersama-sama. Mulai minggu ini kita akan mendengar Firman Tuhan dengan seri mengenai Keberadaan Allah. Karena apa? Karena banyak kali kita ini miss conception, kita salah konsep tentang Allah kita. Kita keliru tentang Tuhan kita. Karena kita keliru menilai tentang Tuhan kita, maka cara kita datang kepada Tuhan pun keliru oleh karena penilaian kita yang keliru. Tetapi saudara-saudara, kita akan melihat dari Firman Allah (FA)  bahwa di dalam Sabda Tuhan beberapa minggu ini kita akan melihat bagaimana keberadaan Allah itu di dalam kehidupan kita.   
Mari kita lihat ayat 13 ini bagian a:  Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar.  Di dalam salinan lain bahasa lain ayat ini ada satu kata yang hilang, yaitu sebab Engkaulah yang memberkati dengan limpah orang yang benar. Saudara bisa aminkan ini ? Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang memberkati kita dengan limpah. Tuhan kita bukan Tuhan yang medit, yang skaker, Tuhan yang pelit, Tuhan yang berhitungan, Tuhan yang menahan sesuatu dari kita. Tidak. Tapi dikatakan Ia memberkati orang yang benar dengan limpah. Dengan kelimpahan yang luar biasa. Dengan kelimpahan yang sukar kita katakan.  Ia memberkati orang benar dengan limpah. Di dalam Mazmur 116 kita melihat hal yang lain. Mazmur 
116:1. Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.
116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"
116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang.
116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.
116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu. 
Ayat ke-7. Di sini juga ada satu kata yang hilang. Ayat ke-7: Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik yang limpah kepadamu. Dalam Mazmur yang tadi kita mendengar bahwa Tuhan memberi berkat yang limpah. Sekarang kebaikan-Nya pun saudara-saudaraku, limpah. Bahasa Inggris memakai kata 'bountifully'. Itu limpah.  Nggak kehitung. Limpah kebaikan-Nya kepada kita! Saya baca saja begitu tidak usah sampai selesai khotbah,  saudara punya penilaian kepada Tuhan sudah akan berubah. Visi kita tentang Tuhan itu akan berubah, yaitu memberi berkat dengan tidak menahan, Dia beri berkat dengan limpah. Tapi dilain pihak Ia juga memberi kebaikan kepada kita juga dengan limpah. Tuhan ini Allah kita. Berkatnya limpah. Kebaikan-Nya Tuhan itu limpah. Nggak ada batas! Ayo, kalau bilang Tuhan punya kebaikan ada batasnya, batasnya itu di mana? Kebaikan Tuhan itu limpah. Baik. Luar biasa. 
Kita mau melihat sekarang ini Allah kita yang limpah. Dia limpah dengan berkat, Dia limpah dengan kebaikan. Kalau sampai saat ini kita belum mengalami berkat, belum mengalami kebaikan, bukan salah Tuhan!  Alkitab sudah berkata Allah kita Allah yang limpah  berkat, limpah dengan kebaikan. Kita mau masuk dalam Perjanjian Baru, untuk melihat seperti apa limpahnya Tuhan itu kepada umat-Nya, sayangnya Tuhan kepada saudara dan kepada saya. Kita lihat dulu Efesus. Saudara yang kebaktian hari Rabu, saudara tidak usah bingung lagi karena saudara  ikut PA, tetapi saudara yang tidak datang hari Rabu saudara akan mendapat pengertian yang baru pada ayat-ayat  ini. Efesus
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak ( bahasa asli lebih limpah) dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 
Jadi Allah yang kita sembah di dalam Kristus Yesus itu dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan - minta atau  kita pikirkan. Jadi saudara, nih saya kasih lihat, saudara pikir ingin disini, Tuhan mah udah di sini pikiran-Nya. Cuma pikiran kita belum sampai disini. Contoh Ayub, saudara-saudaraku. Dia habis-habisan potol total miskin, istri tinggalkan dia, dia sendiri bisul, kekayaannya habis. Orang nilai dia disini, tapi Tuhan mah sudah lihat disini. Dia diberkati dua kali lipat diakhirnya. Istrinya kembali, anaknya dikembalikan 10 lagi, kekayaannya dikembalikan 2 kali lipat. Ada halleluyah?
Ini membuktikan bahwa Tuhan nya Ayub adalah Tuhan yang limpah bukan Tuhan yang membikin kita umat-Nya jadi potol.  Tidak. Tuhan yang limpah. Jadi kalau kita baca cerita Ayub kita musti yakin   bahwa kalau Ayub diberkati dua kali ganda, Tuhanpun sanggup memberkati kita dalam toko usaha, mata pencaharian,  pekerjaan - apapun juga,  dengan limpahnya. Filipi 
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.

Nah bagaimana kekayaan Tuhan karena kekayaan Tuhan itu bisa memberi kepada kita dengan limpah? Dia memberi kepada kita dengan limpah. Menurut kekayaan-Nya. Jadi jangan saudara pikir Tuhan itu tidak sanggup. Nah, saya selalu cuci otak saya setiap pagi bahwa Allah saya di dalam Yesus itu Allah yang kaya raya yang luar biasa dan limpah.  Dia tidak mau lihat anak-anak-Nya kere. Ayo saudara sebagai bapa dan ibu jasmani, saudarapun berusaha disegala tingkat ingin lihat anak saudara pakai bagus, makan bagus cukup, kalau bisa lebih banyak uang biar ia sekolah berkendaraan bisa beli motor bisa lagi beli mobil kalau memang mampu diberkati Tuhan kenapa tidak. Karena saudara ingin yang terbaik  untuk anak saudara. Masa Bapa kita di Surga tidak demikian? Dia juga ingin kepada kita anak-anak-Nya ingin berkat-berkat yang baik.
Kalau sampai saudara mempunyai berkat Tuhan,  saudara bisa beli Handphone 3 juta,  5 juta 10 juta HP ada,  itu nama Tuhan dipermuliakan. Ada haleluyah saudara? Puji Tuhan. Saudara bisa mempunyai toko, warung diberkati Tuhan, saudara bisa beli mobil, motor, sampai saudara bisa ikut Family Camp  - itu diberkati Tuhan. Saudara nggak usah minta lagi hal- hal yang kekurangan saudara sudah diberkati Tuhan. Allah kita Allah yang limpah loh saudara. Bener. Jadi saya cuma kenapa dia, kenapa dia susah? Saya nggak mau banyak bicara. Pokoknya bukan salah Tuhan saja! 
Coba kita baca dulu beberapa ayat, lalu pelan-pelan kita masuk. Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 
Saya tidak perhatikan pertama-tama tapi Roh Kudus buka: Segala kelimpahan! Di rumah tangga ada kelimpahan damai, kelimpahan sukacita, anugerah, tidak cekcok, ngomongnya tidak cerai melulu karena ada kelimpahan damai, ada kelimpahan bahagia, cocok, berkat. Di perusahaan ada kelimpahan berkat, ada kelimpahan hasil. Ini janji dari Tuhan. Jiwa kita limpah dengan anugerah, limpah dengan damai, limpah dengan suka cita. Saudara boleh cari di toko serba ada di Jakarta sampai di New York apakah ada dijual damai sejahtera? Tidak ada. Damai sejahtera hanya diberi oleh Yesus Kristus. Hanya diberi oleh Dia sendiri.  Itu sebabnya jiwa kita limpah.
Kalau di Jakarta  sudah nyanyi Jiwaku merindukan-Mu udah nangis. Bukan nangis sedih tapi nangis karena jiwanya limpah dengan ucapan syukur, limpah dengan syukur. Nyanyi. Limpah. Parkir berapa? 700 perak parkir.  Ya kalau orang limpah kasihlah 1.000. Belajar hidup dalam kelimpahan. Jangan kaya orang Arab. Cau (pisang) sabaraha sasisirna? Neng, 5.000,  da cau raja. Geus 3.000 lah, sok 3000.  5.000 neng, eta teh ti Salaeurih, ditanggung ku amang, hese eta teh subuh-subuh ... tos 5.000 neng, murah. Ah, komo diditumah 2.000, enggeus 3.000 ... bari leumpang. Karena nggak dikasih balik lagi.  3.250.  
Tuhan kita Yesus Kristus yang penuh dengan kelimpahan Dia lihat dari Surga: Ini anak-Ku yang katanya hidup berkelimpahan  nawar cau siga orang Arab. Medit pisan. Nggak mikir metik pisangnya, ngangkutnya pakai angkot, diangkat pakai angkot. Kita mah cuma tinggal bayar goceng makan cau raja.  Saudara sendiri anak Raja. Jangan beli saudaraku pisang buruh karena saudara anak raja. Saya agak sukar beli pisang Ambon sekarang karena orang Ambon item pisangnya putih.  Jadi bingung saya. Tapi saudara anak Raja, beli pisang raja. Harus seperti anak Raja dong. Jangan nawar ka rakyat leutik teh aduh  mani meureukeudeuweung. Tukang beca ditawar. Kalau sampai bisa meunang  murah teh aduh kaya dapat piala! Meuli sabaraha eta di pasar? Sa Ceng Go (3.500). Tah Ceng Cit Pua (1.750) Ni mah kamahalan meuli! Saudara-saudara nggak apa-apa kemahalan karena kita punya berkat banyak dari Tuhan. Kita menolong orang susah. Ada haleluyah, saudaraku? Lain royal, kita tolong orang susah. Belajar hidup dalam mental kelimpahan, bukan mental orang miskin.  
2 Korintus 9 mentalnya orang  yang kelimpahan.  
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." 
Camkan. Ingat sampai mati. Orang yg menabur sedikit - ini Tuhan kasih ajar lama dari tahun 1974 saudara - akan menuai sedikit. Saya undang Pdt Cruckshank sama istrinya datang di Indonesia karena saya pikir begini dulu ia bayarin saya ke Canada 2-3 kali ke Amerika. Dia bayarin tiket saya. Jadi saya bilang Brur Hugh Cruckshank bawa istrimu yang namanya jug Siu Yang bawa kesini  ke Indonesia. Saya bayar tiket suami istri pulang pergi. You datang aja. Dia kaget. Wah, kalau begitu saya mesti pikir-pikir dulu. Kasih waktu saya 3 hari. Akhirnya dia telpon: Aduh saya ada halangan tidak bisa datang. Bukan saya kebanyakan duit. Bukan. Yang menabur sedikit menuai sedikit. 
Saudara di dalam pekerjaan Tuhan, aduh jangan itungan. Jangan meureukeudeuweung. Kenapa tangan teh begini terus. Ieu cenah aya lem tikus kepencet jadi susah buka teh. Camkan. Menabur sedikit menuai sedikit. Kenapa ? Karena kita harus punya  mentalnya Bapa. Mentalnya sang Bapa. Maka kalau kita datang sama Bapa, kita nggak malu dong ingat kita juga suka memberi. Kalau kita  kopet medit skaker pelit kopet. Tuhan beri padaku selimpah-limpahnya. Ari maneh sarangan kopet. Beri Tuhan aku dengan kelimpahan. Kamu sendiri medit. Tuhan tidak mungkin memberkati orang yang medit. Kadang-kadang  saya pikir ada ibu bapa yang suka kirim masakan ke rumah aduh saya pikir 1 macam  dah sudah cukup. Nggak usah banyak. Dikirim 3-4  macam. Sampai saya bilang duh ibu jangan banyak-banyak. Kan yang makan bukan bapa saja. Memang betul juga. Saya pikir itu orang yang memberi sedikit akan menuai sedikit tapi yang memberi banyak akan menuai banyak. Dibelakang gereja ini dulu saya masih kecil kelas 6 SD masih suka mancing beureunyit. Saudara mungkin dari Menado  belum  tahu apa itu beureunyit itu ikan kecil  kalau di sana disebut nike. Itu  kita pancing pakai benang gedebog pisang. Terus kita ambil remeh nasi taruh saja diujungnya karena mulutnya kekecilan itu ikan nempel tidak usah pake pancingan. Untuk beureunyit ikan kecil ini pakai benang. Reuseup da budak leutik keneh urang teh harita mah. Begitu satu kali saya mancing di Pulau Seribu jam 4 sudah ada dikapal sama bapak Dicky Saroinsong.  Masih ngantuk kita ke laut. Kemana dulu, pak? Kita beli udang dulu. Udang besar-besar saudara. Mau mancing apa, pak ? Kita mau mancing ikan tongkol. Pancingannya musti udang.  Beli udang mahal mahal tapi untuk tongkol. Jalan kita.  Pelan-pelan jalan. Nyamber itu tongkol. Segede gini. Panjang segede gini. Beureunyit hanya remeh saja.
Nah banyak diantara kita ingin tongkol, Tuhan berikan tongkol tapi memberi kepada Tuhan remeh. Mental kita bukan mental orang yang berkelimpahan. Mental kita mental remeh mental beureunyit.  Iblis tutup pikiran kita sampai kita tidak bisa lihat  bahwa  Tuhan itu sanggup memberikan memberkati kita itu tidak bisa lihat. Jadi kita mah udah biasa saja susah, udah biasa berkekurangan. Udah biasa saja begitu. Iblis tutup.  Iblis datang  untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan tapi Aku datang untuk memberikan hidup yang berkelimpahan. Tapi kita nggak pernah ngalami. Kenapa janji Yesus ini tidak pernah kita alami hidup limpah. Kenapa kita tidak alami hidup limpah ini ? Bukan salah Tuhan! Haleluyah! 
Kalau saudara kolekte,  biasakan pilih uang yang bagus yang baru karena pemerintah nyetak baru terus. Jangan yang busuk yang bau terasi yang sudah 3/4 saudara taruh dikantong kolekte. Saya mah tidak pernah ngitung. Saya tdk pernah tahu berapa kolekte berapa perpuluhan kecuali orang kasih sama saya langsung. Sudah bertahun tahun saya tidak pernah tahu dan tidak mau tahu dan aku tetap hidup berkelimpahan tanpa kolekte dari Cianjur. Jangan saudara anggap saya sebagai pribadi hidup dari kolekte Cianjur. No. Saya hidup dari Tuhan. Tuhan saksinya. Yang jemaat dari Cianjur sudah kasih cukup untuk RT keluarga saya. Tapi saya sebagai pribadi ini itu sudah Tuhan pakai banyak tangan banyak cara. Itu sebabnya saya ingin  bagi kepada saudara. Saya cerita ini bukan karena saya kekurangan tapi karena sudah limpah  saya cerita ini.  Belajarlah saudara membawa persembahan itu dari rumah sudah dipersiapkan. Tuhan saya mau kebaktian sebentar. Persiapkan persembahan saudara. Dibungkus atau kalau tidak dipersiapkanlah. Jangan mau kolekte sibuk  karcis bioskop masuk. Jangan. Belajar mental berkelimpahan. Orang yang ngomong halleluyah tapi tidak memberi berkelimpahan awas tuh sudah dicatat sama Tuhan.
Di Surabaya ada satu pemuda umur mungkin 38 tahun. Letak jantungnya nggak betul. Umpamanya kalau jantung kita semua begini letaknya, dia punya letaknya agak lain. Nggak  normal. Dia punya istilah waktu dia bersaksi jantung saya dipasang sama Tuhan baru karena  orang lain mah begini dia punya mah begini. Dia punya kekayaan tanahnya saja 5 x Kelapa Gading. Anak Tuhan. Masih 38 tahun. 5 x Kelapa Gading. Tapi waktu dia saksi begitu orang lain yang saksi bukan dia tapi dia waktu  bersaksi saya bilang tidak heran. Tidak heran kalau saya dengar kesaksian. Karena apa saudaraku?  Dia diundang disatu desa untuk beri kesaksian. 16 Agustus dia harus bersaksi disatu desa satu gereja kecil. Tapi tiba tiba dia diundang oleh Pak Harto waktu itu Presiden untuk datang di Istana Negara. Itu orang-orang pedagang bisnisman saudaraku,  itu tunggu undangan dari Istana.  Itu kebanggaan mereka. Kalau sudah dapat undangan dari Presiden waduh, semua dibatalin untuk datang ke Istana. Tapi dia balas minta maaf tidak bisa datang ke Istana karena saya diundang lebih dahulu oleh Bapak saya dari Surga untuk memberi kesaksian di satu jemaat yang kecil  di desa. Maka saya katakan tak heran Tuhan berkati dia. Karena dia berani tolak Presiden punya undangan, hanya untuk bersaksi di satu gereja kecil. Nah, kita bisa nggak gitu? Kita kalau sudah mau ke gereja jam 5.00 ada family, barang datang,  jadi moal ka gereja? Aduh,  ko Yoyo oeh teh edek ka gereja barang datang. 
Tadi pagi saya bicara mengenai seorang pemain golf. Saya waktu main golf dikasih tahu musuhmu main bagus main jelek kamu jangan ada urusan sama dia, urusan kamu, kamu  main sebaik-baiknya. Dia curang ngitung atau tidak curang bukan urusan mu, urusan mu kamu jangan curang main. Orang itu curang main sudah jangan masukan dalam  hati supaya permainan kamu tidak rusak. Main saja sendiri. Si Caddy menjengkelkan jangan taruh dalam hati - namanya saja caddy. Sudah, kamu main sebaik-baiknya. Saya belajar banyak. Sudara-saudara, saya tdk heran saudara ini 38 tahun diberkati Tuhan luar biasa karena dia nomor satukan Tuhan, nomor satukan Yesus, kebaktian, nomor satukan  doa, nomor satukan Dia, nomor satukan Yesus. Makanya nggak heran. Bisnisnya itu nggak seret gampang semua  lancar. Karena apa? Dia nomor satukan Tuhan,  prioritaskan Tuhan. Kalau kita prioritaskannya  diri kita sendiri, prioritaskan kesibukan diri kita sendiri, ya saudara-saudara  Tuhannya  no 16, Tuhan juga bikin kita no. 16.  
Jadi saya punya pengalaman begini, ya saudara. Mungkin barangkali bisa sama siapa tahu. Saya nggak minta ini nggak minta itu sama Tuhan. Pokoknya mah saya kerja saja. Saya kerja kerja kerja saja. Pan Dia saya punya Boss. Tuhan itu saya punya Boss. Boss saya kan nilai saya punya kerja sampai di mana. Bener apa nggak.  Ngelantur atau nggak Boss saya yg nilai dong. Kan saya kerja buat Tuhan.  Orang mau nilai ini mau nilai itu sebodo amat. Itu urusan saya main golf dalam hal rohani. Saya tidak mau pusing. Orang mau muji, orang mau ngolok, orang mau jengek, orang mau mereupan sabodo amat. Itu urusan dia. Tapi saya mau berkenan di hadapan Boss saya.
Kalau Boss saya memberkati saya tentu saja Dia ada penilaian tertentu. Nggak mungkin Tuhan memberkati seseorang yang malas, yang  tidak mengutamakan Tuhan. Itu pengalaman saya.  Begitu saya tidak mengutamakan Tuhan, berkatnya itu tidak ada. Tapi begitu saya menomor satukan Tuhan lagi,  apa -apa Tuhan,  sedikit sedikit Tuhan,  eh dia datang lagi.  Prinsip saya itu: Allah kita memberi berkat  dengan limpah. Allah kita memberi kebaikan yang limpah. Ayat yang lain berkata: Kemurahan Mu itu limpah. Anugerah-Nya limpah.
Banyak kalau saya mau bicara  mengenai kelimpahan. Banyak sekali. Mata saya karena usia fokusnya sudah berubah. Kalau saya buka kaca mata saya, saya tidak bisa lihat yang duduk dibelakang. Bisa lihat orang tapi bentuk hidungnya, bentuk apanya saya nggak bisa lihat. Begitu juga yg dekat saja saya bisa lihat ngegebleg saja tulisannya. Ini ada dua. Jadi kalau saya pakai kacamata ini, saya bisa lihat - jelas,  kalau saya buka saya tidak bisa lihat.  Tapi kalau pakai kacamata saya bisa. Nah, saudara-saudara kita musti pakai kacamata FA untuk  menilai Tuhan. Jangan menilai Tuhan tanpa kacamata FA. Kabur.   Tuhan itu baik. Apa betul ? Kabur. Tuhan itu memberi berkat limpah. Apa benar ? Kabur. Coba pakai  kacamata Firman. Oh, terbuka. Itu terbuka. Ini terbuka. Semuanya terbuka. 
Dirumah kita ini harus menghemat air. Air ledeng diminta supaya tidak dipakai cuci tangan, cuci piring, cuci pakaian. Kalau cuci tangan saya minta coba airnya sedikit saja cuci tangan cepet-cepet saja, jangan airnya wrrrr. Di wastafel itu kalau cuci pisau jangan seenaknya sambil ngobrol pisau dicuci air wrrrr karena airnya itu lagi kurang cepet habis. Tapi sekarang sudah diperbaiki. Kita pasang tower tinggi tinggi kita pasang berapa 500 liter air apa 1000 liter saya nggak tahu pokoknya dari itu Tuhan punya berkat itu sumur tidak bisa kering-kering. Dipompa dari sumur keatas dan dari atas diturunkan kepada seluruh. Sekarang karena sudah banyak airnya nggak usah saya teriak-teriak lagi nggak usah cuci muka mandi  gejebur ge edek guyang ge sabodo teuing. Airnya banyak. Ada haleluyah, saudara-saudara? 
Nah, sekarang Tuhan kita itu limpah. Jangan kaget saudara ada satu ayat luar biasa dalam Kitab Ulangan  
8:1 "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
8:4 Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.
8:5 Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.
8:6 Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia.
8:7 Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung;
8:8 suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya;
8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga.
8:10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. 
Ada haleluyah, saudara saudara? Tuhan ingin memberi saudara kenyang supaya kita bisa memuji Tuhan. Lihat kebaikan Tuhan. Berkat-Nya limpah. Kebaikan-Nya limpah. Engkau makan  roti nggak usah hemat-hemat. Coba beli roti di toko roti. Suruh aja pembantu kita. Dia mah tidak ngerti beli roti dikasih mah roti yang kemarin. Da nggak laku tea. Kalau di negri Belanda mah roti yang kemarin sudah tidak dimakan. Dibungkus bungkus kirim ke Afrika. Orang Belanda nggak makan roti yang kemarin. Kita masih makan da ngeunah komo dicocol kinca duren mah tambah lama tambah nikmat. Tapi orang Belanda tidak makan roti yang kemarin. Makan hari ini ada sisa berapa? 8 potong? Bungkus,  kirim ke Afrika. Kumpul. Jadi tiap hari itu ber kontainer-kontainer roti dikirim ke Afrika orang yang kelaparan itu. Dari orang-orang Kristen di Belanda. Tuhan itu menggenapi janji-Nya.  Bukan royal, bukan bukan. Saudara hidup limpah itu bukan royal teu pararuguh. Limpah. Hayang naonnya eh aya we duit teh. Hayang beunghar aya. Hayang meuli ieu aya.
Sekarang mah pan zaman  ketat. Perempuan juga pakai celana sampai ketat sekali.  Itu teh kurang bahan. Kalau orang kelimpahan mah jangan ketat-ketat  da limpah urang mah. Beli bahan yang leuwihan saeutik. Tong ketat-ketat teiung. Da duit loba. Kita mah punya bahan banyak. Ngan tong loba-loba teuing mani siga  seprei. Tapi maksud saya saudara  kita ini hidup dalam kelimpahan. Ada halleluyah saudara ? Baik sekali Tuhan. Aku ini seringkali salah diartikan. Orang datang padaKu itu seringkali takut-takut. Lihat anak terhilang. Takut-takut. Ya Bapa jadikan saja saya si Cecep saja, jadikan saja aku pembantu rumah tangga saja. Oh, bapanya limpah. Bikin pesta. Kasih sepatu baru, kasih cincin,  pakai baju baru, bikin pesta. Kakaknya marah marah. Saya nggak penah dikasih anak kambing. Eh.  Bapanya bilang, semua milikku milik kamu. Limpah.
Saya punya ibu angkat dulu di Canada. Dia pernah kirim saya uang untuk beri motor Suzuki dulu, dia yang  belikan saya dari Canada. Ini ibu angkat saya saya tulis surat bilang terima kasih kita di dalam Tuhan bisa memberi. Dia balas begini. Sebelum kamu memberi,  belajar dulu kamu menerima dari Tuhan. Belajar dulu kamu menerima bahwa Tuhan itu  - He is a giver. Dia seorang pemberi yang luar biasa. Dan nanti kalau sudah terbuka matamu bahwa Ia seorang pemberi yang luar biasa, baru nanti matamu bisa  terbuka engkau  ingin  seperti Yesus. Engkau ingin juga memberi. Sekarang belajar dulu terima dari Dia. Nanti kalau saudara sudah lihat waduh ini berkat Tuhan begitu besar, saudara ingin  memberi. Saudara ingin seperti Yesus. Masa saya menerima terus. 
Seringkali  kalau sembahyang  bedston begitu berlutut: Oh, Tuhan, Engkau tolonglah saya, Engkau tolonglah  peternakan saya, Engkau tolong ayam petelur saya, ayam pedaging saya, anjing-anjing peliharaan saya si Bleki  dan si Bronce Tuhan, Engkau tolong anak saya, cucu saya  saya saya saya ...ngai ngai ngai wo wo wo - semuanya saya. Tapi nanti kalau saudara sudah di dalam Tuhan: Oh, Yesus terpujilah nama Tuhan. Nggak mau minta, maunya memberi.  Haleluyah. Terpujilah Tuhan.  Glory Yesus. Haleluyah.
Dulu  di Beiji saya jadi staff, sekarang ada satu hamba Tuhan, sekarang sudah jadi Gembala Sidang, namanya Matios Pontoh. Dia kalau sembahyang siang 3 jam. Adiknya Om Mandey itu Robby Mandey satu kelas.  Dia panggil Mateos. Mateos aku itu kalau sembahyang 10 menit sudah bingung mau ngomong apa lagi sama Tuhan. Nggak ada bahan lagi habis.  Kamu itu 3 jam ngomong apa saja sama Tuhan. Dia bilang ah saya nggak ngomong, saya nggak minta, saya cuma puji Tuhan. Memang gitu saja doanya.  Dia duduk di aula: Glory. Haleluyah Yesus. Manis Engkau. Terpujilah nama-Mu.  Haleluyah. Nggak minta lagi. Tapi satu kali dia siram kembang,  dia bilang sama Pak Robby Mandey ini: 'Aduh sudah lama nggak hujan ya, saya mau minta sama Tuhan mau minta hujan'. Ketawa ini Robby. Ah, kamu mau minta hujan, wong lagi musim kemarau kering begini minta hujan. Dia masuk kamar dia berdoa. Setengah jam dia berdoa hujan turun, merinding dia. Robby Mandey merinding. Saudara-saudara memang sekarang  belajar dulu kita. Haleluyah. Sembahyang apa. Tapi  nanti  lama-lama  kalau  sudah kita dalam di dalam Tuhan kita udah nggak  minta lagi.  Kita memberi. Ayo

oleh Pdt. J E Awondatu

Leave Your Comments

Please "LIKE"this PAGE

Opini_saya dan Page Berbagi Renungan Harian

Blogroll